Banjarmasin (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan menghubungi ribuan pendonor jika terjadi darurat stok darah untuk pasein di rumah sakit yang mendesak membutuhkan transfusi darah.
Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Banjarmasin dr Aulia Ramadhan Supit di Banjarmasin, Minggu, mengungkapkan, stok darah pada masa pandemi COVID-19 ini memang sering kurang, hingga pihaknya harus menghubungi para pendonor darah yang terdata.
"Pesan berantai lewat WhatsApp pun kita kirim kepada ribuan pendonor, sebab ada pasein di RS yang mendesak membutuhkan transfusi darah," tuturnya.
Diungkapkan dr Rama, panggilan akrabnya, pihaknya memiliki puluhan ribu data pendonor di daerah ini, dengan berbagai jenis golongan darah.
"Namun tentunya, tidak semua pendonor saat dihubungi darurat itu siap, untungnya dari sekian banyak itu ada datang," ungkapnya.
Menurut dr Rama, setiap harinya antara 50 sampai 100 pendonor darah datang untuk berdonor secara suka rela ke UDD PMI Kota Banjarmasin yang berada di Jalan S Parman atau depan kantor Polda Kalsel.
Namun, kata dia, kebutuhan darah di RS-RS lebih daripada itu, sehingga pihaknya harus kerja keras untuk mencukupi dengan berbagai cara menghubungi pendonor lagi.
"Memang kalau tidak adanya kegiatan donor darah yang biasa digelar di instansi atau lembaga pemerintah atau swasta, pemenuhan stok darah agar benar-benar aman jadi sulit," ucapnya.
Karena pandemi COVID-19 ini, papar dr Rama, kegiatan yang berpotensi menimbulkan keramaian jadi tidak bisa dilaksanakan, akhirnya sulit untuk menggelar acara donor darah skala besar.
Untuk pendonor darah yang sudah terdata, jelas dr Rama, tidak bisa serta merta setiap saat untuk mendonor, karena minimal dua bulan baru boleh mendonor lagi.
"Itupun kalau mereka benar-benar sehat sesuai pemeriksaan kesehatan yang kita lakukan," ujar dr Rama.