Banjarmasin (ANTARA) - Sebanyak 70 SD dan SMP di Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) di tengah pandemi COVID-19 pada Kamis (20/5).
Kepala Dinas Pendidikan Tapin Ahlul Jannah di Rantau, Rabu, mengatakan keputusan terkait dengan hal itu sudah sesuai dengan izin Bupati Tapin M. Arifin Arpan dengan didukung kesiapan masing-masing sekolah.
"Sebanyak 70 sekolah itu berada di 12 wilayah kecamatan di Tapin, terdiri dari 52 SD dan 18 SMP, mereka sudah menyatakan siap. PTM kita laksanakan secara bertahap. Untuk total sekolah di Tapin, SD sebanyak 178 sekolah dan SMP sebanyak 26 sekolah," ujarnya.
Dia mengatakan para tenaga pendidik sudah menerima vaksinasi COVID-19, sampai saat ini beberapa masih menunggu proses vaksinasi dosis kedua.
"Alhamdulillah, sampai saat ini tidak ada penolakan dari para wali murid, namun apabila dalam prosesnya pelaksanaan PTM ada wali murid yang tidak bersedia melakukan PTM, pembelajaran akan tetap dilayani seperti biasa yaitu secara daring dan luring," katanya.
Dia menjelaskan pelaksanaan PTM akan dilakukan dengan protokol kesehatan COVID-19 yang ketat, antara lain jam belajar pada pukul 08.00-10.00 Wita, tanpa waktu istirahat, di dalam kelas maksimal hanya boleh ada 18 murid. Selain itu, pihak sekolah diwajibkan membentuk Satuan Tugas Pengamanan COVID-19.
"Apabila dalam prosesnya ada sekolah yang terpapar COVID-19 silakan langsung meliburkan PTM tanpa harus meminta izin terlebih dahulu, namun tetap harus memberikan kabar ke Dinas Pendidikan," katanya.
Dinas Pendidikan setempat akan rutin melakukan pemantauan terhadap perkembangan sekolah yang melaksanakan PTM.
"Untuk sekolah jenjang TK dari arahan kementerian masih belum bisa dilakukan PTM," ujarnya.
Ia mengharapkan PTM di Tapin ke depannya dapat berjalan dengan lancar dan aman.
Dia mengimbau para guru, orang tua, dan murid memperhatikan penerapan protokol kesehatan COVID-19 meskipun berada di luar sekolah.