Banjarmasin (ANTARA) - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kalimantan Selatan berhasil menerima penghargaan bergengsi yaitu "Presisi Award" dari Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) atas sejumlah prestasi yang telah ditorehkan.
"Penghargaan ini layak diberikan karena kami menilai capaian kinerja Ditreskrimsus Polda Kalsel luar biasa," terang Direktur Eksekutif Lemkapi Dr Edi Saputra Hasibuan di Banjarmasin, Sabtu.
Diungkapkan Edi, ada tiga prestasi paling menonjol yang menjadi alasan pihaknya memberikan penghargaan.
Pertama adanya aplikasi Berantas Kebakaran Hutan dan Lahan (Bekantan) dalam upaya pencegahan dan penangulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Dimana melalui teknologi informasi, titik api cepat terdeteksi dan sesegera mungkin petugas menuju lokasi untuk melakukan pemadaman.
Personil Polda Kalsel seketika mendapatkan notifikasi di ponsel yang telah mengunduh aplikasi Bekantan jika ada laporan masyarakat di wilayahnya terjadi karhutla.
Masyarakat juga dapat melihat hotspot atau titik panas secara realtime karena Polda Kalsel bekerja sama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
Menurut Edi, keterlibatan masyarakat secara aktif dalam upaya pencegahan karhutla juga dapat didorong melalui aplikasi Bekantan karena langkah terpadu oleh semua pihak sangat diharapkan dalam mengatasi karhutla yang menimbulkan bencana kabut asap.
Kemudian adanya Internal Control System (ICS) yaitu aplikasi untuk kontrol pengawasan internal dari pimpinan terhadap penyidik yang melakukan tahap penyelidikan dan penyidikan, sehingga proses lidik dan sidik berjalan transparaan.
"Tentunya adanya sistem ICS ini menunjukkan keseriusan Ditreskrimsus Polda Kalsel dalam mewujudkan penanganan kasus tindak pidana yang transparan hingga memberikan rasa keadilan di masyarakat. Jika pun masih ada penyimpangan dari oknum petugas, masyarakat diharapkan berani melaporkannya ke Propam dan Ditreskrimsus Polda Kalsel terbuka untuk itu," jelas Edi.
Sedangkan prestasi ketiga yang paling istimewa menurut Edi yaitu raihan predikat zona integritas Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Ditegaskan Edi, tidak banyak satuan kerja di tingkat Polda bisa mendapatkan WBBM. Karena standar kriterianya begitu ketat dari Kemenpan-RB. Bahkan Ditreskrimsus Polda Kalsel menjadi satu-satunya satker di Polda Kalsel yang meraihnya pada Desember 2020 lalu.
"Kami berharap semua Polda berlomba-lomba untuk meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan terbaik ke masyarakat agar Polri semakin Presisi (Prediktif, Resposibilitas dan Transparansi berkeadilan) sesuai program Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo," pungkasnya.
Sementara Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Kalsel AKBP Budi Hermanto yang menerima penghargaan mewakili Kapolda Kalsel Irjen Pol Rikwanto menyampaikan apresiasi dari Lemkapi menjadi cambuk pihaknya untuk terus memberikan yang terbaik dalam tugas.
Penghargaan menurut Buher, begitu biasa Budi Hermanto disapa, sejatinya tak bisa hanya dimaknai lembaran kertas semata namun wajib disadari jadi pengingat bahwa apa yang dilakukan oleh Polri dan seluruh jajarannya di Polda ternyata diawasi banyak pihak di luar sana.
"Kami berterima kasih kepada pimpinan Kapolda dan Wakapolda serta para PJU atas bimbingannya selama ini. Masukan dari stakeholder dan masyarakat juga senantiasa kami harapkan sebagai bahan evaluasi kinerja kedepan," katanya.
Buher pun memastikan program kerja 100 hari Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menjadi acuan pihaknya guna terwujudnya sosok Polri yang Presisi melalui perubahan kultur dan etos kerja berdasarkan prinsip melayani dan menghilangkan tindakan di luar ketentuan agar masyarakat benar-benar merasakan pelayanan terbaik dari Kepolisian.