London (ANTARA) - Saham-saham Inggris kembali berakhir di wilayah negatif pada perdagangan Selasa (20/4/2021), mencatat penurunan untuk hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terpangkas 2,00 persen atau 140,21 poin menjadi menetap di 6.859,87 poin.
Indeks FTSE 100 jatuh 0,28 persen atau 19,45 poin menjadi 7.000,08 poin pada Senin (19/4/2021), setelah bertambah 0,52 persen atau 36,03 poin menjadi 7.019,53 poin pada Jumat (16/4/2021), dan terdongkrak 0,63 persen atau 43,92 poin menjadi 6.983,50 poin pada Kamis (15/4/2021).
International Consolidated Airlines Group, sebuah perusahaan induk maskapai penerbangan multinasional Inggris-Spanyol, merupakan pemain berkinerja terburuk (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan nilai sahamnya terjun 8,11 persen.
Baca juga: Saham Inggris diterpa ambil untung dengan indeks FTSE 100 jatuh 0,28 persen
Diikuti oleh saham kelompok perusahaan tembakau Inggris British American Tobacco yang anjlok 7,60 persen, serta perusahaan rokok multinasional Inggris Imperial Brands terperosok 7,31 persen.
Sementara itu, Segro, sebuah perusahaan investasi dan pengembang properti Inggris, terangkat 1,61 persen, menjadi peraih keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Baca juga: Indeks saham Inggris FTSE terangkat 0,91 persen jadi 6.885,32 poin
Disusul oleh saham perusahaan jasa penambangan logam mulia Inggris-Rusia Polymetal International yang meningkat 1,48 persen, serta perusahaan keamanan siber global Avast bertambah 1,27 persen.
Saham Inggris negatif, indeks FTSE 100 terpangkas 2,00 persen
Rabu, 21 April 2021 5:45 WIB