Banjarbaru (ANTARA) - Direktur Preservasi Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Dr Kandar MAP mengatakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Selatan bisa menjadi contoh bagi daerah lainnya di Indonesia.
"Dispersip Kalsel memiliki semangat kemandirian yang tinggi dalam upaya penyelamatan arsip pascabencana sehingga bisa menjadi contoh bagi daerah lainnya di Indonesia," ujarnya dalam siaran pers, Kamis.
Menurut dia, kemandirian Dispersip Kalsel bisa dilihat dari gencarnya sosialisasi yang dilakukan hingga mendapat sambutan antusias serta pembinaan pembinaan kepada para pejabat terkait maupun arsiparis.
Ia mengatakan, penyelamatan arsip telah diamanatkan dalam UU Nomor 43 tahun 2009 tentang kearsipan, khususnya pasal 34 ayat 6 yang memuat maksud perlindungan dan penyelamatan arsip akibat bencana.
Disebutkan, bencana dimaksud tidak dinyatakan sebagai bencana nasional, dilaksanakan oleh pencipta arsip dan lembaga kearsipan daerah (LKD), baik di tingkat provinsi atau kabupaten/kota berkoordinasi dengan BNPB.
"Semoga semangat kemandirian dapat dicontoh LKD dan LKPT seluruh Indonesia. Tujuan akhir, pelestarian arsip sebagai memori kolektif bangsa mewujudkan kesinambungan sebuah peradaban bangsa menjadi lebih maju," katanya.
Sebelumnya, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalsel meminta bimbingan langsung tim Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dalam penanganan arsip pascabanjir yang melanda beberapa kabupaten/kota di Kalsel.
"Penyelamatan arsip pascabencana sangat penting, selain merespon cepat menanggulangi kerusakan arsip juga mengantisipasi terjadinya bencana karena Indonesia negara rawan bencana," kata Kadispersip Nurliani.