London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Rabu (3/2/2021), berbalik melemah dari kenaikan dua hari berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London menyusut 0,14 persen atau 8,83 poin, menjadi menetap di 6.507,82 poin.
Indeks FTSE 100 terkerek 0,78 persen atau 50,23 poin menjadi 6.516,65 poin pada Selasa (2/2/2021), setelah menguat 0,92 persen atau 58,96 poin menjadi 6.466,42 poin pada Senin (1/2/2021), dan merosot 1,80 persen atau 118,69 poin menjadi 6.407,46 poin pada Jumat (29/1/2021).
GlaxoSmithKline, sebuah perusahaan farmasi Inggris, berkinerja paling buruk (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya anjlok 6,29 persen.Baca juga: Saham Inggris lanjutkan kenaikan dengan indeks FTSE 100 terkerek 0,78 persen
Diikuti oleh saham perusahaan multinasional Inggris yang mendesain, memproduksi, dan mendistribusikan mesin untuk pesawat dan lainnya, Rolls-Royce Holdings, merosot 3,04 persen; serta perusahaan yang mengkhususkan diri dalam membeli dan meningkatkan bisnis berkinerja buruk Melrose Industries turun 2,22 persen.
Sementara itu, Vodafone Group, perusahaan konglomerat telekomunikasi multinasional Inggris, melonjak 5,87 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan asuransi multinasional Inggris Aviva yang meningkat 3,66 persen, serta perusahaan manajer investasi Inggris M&G menguat 2,30 persen.
Baca juga: Saham Inggris melemah, indeks FTSE 100 terpangkas 1,30 persen