Barabai (ANTARA) - Pasca musibah banjir yang melanda Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) mengakibatkan banyaknya tumpukan sampah di berbagai ruas jalan. Dalam dua minggu terakhir, pihak Dinas Lingkungan Hidup setidaknya sudah mengangkut 7500 ton sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA).
"Potensi sampah pasca musibah banjir semula diperkirakan 10.000 ton, tapi ternyata estimasi kita salah, ada peningkatan sebanyak 25 persen atau hampir lebih 12.500 ton sampah," ujar Muhammad Yani, selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) HST, Muhammad Yani, Jum'at.
Pengangkutan sampah pasca banjir di kabupaten HST ini mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik itu dari masyarakat, pengusaha, komunitas, organisasi dan juga dari pemerintah Kabupaten tetangga. "Bantuan itu berupa armada truk, alat berat, hingga tenaga relawan," Kata Yani.
Total armada truk yang dioperasikan setiap hari ada 40 lebih, dan pihak DLHP juga meminta kepada masyarakat yang jalannya ditutup sementara, untuk penanganan sampah ini. "Kami memohon maaf dan agar maklum karena ini dalam keadaan darurat," katanya.
Yani memperkirakan untuk mengangkut dan membersihkan seluruh sampah pasca banjir ini membutuhkan waktu selama dua minggu lagi agar dalam kondisi normal kembali.
Pihaknya juga menyatakan terkendala bahan bakar minyak (BBM) yang langka untuk mengisi armada pengangkut sampah.
"Persediaan kita masih ada namun hanya untuk persediaan dua hari ke depan, tapi jika BBM nya KO, bubarlah kita," tutupnya sambil bercanda.
Baca juga: Sejak hari ketiga banjir, Dinkes HST tugaskan 350 nakes di 60 posko pengungsian hingga daerah terpencil
Baca juga: Pascabanjir di HST: Kerugian bidang peternakan mencapai dua miliar
Baca juga: Video-Pascabanjir HST: 'Raba' masih menumpuk di sungai, warga Aluan Besar turun tangan