Barabai (ANTARA) - Polres Hulu Sungai Tengah (HST) soroti masyarakat pedalaman yang sampai ini masih terisolir akibat tanah longsor di Kecamatan Hantakan.
"Perlu kebijakan cepat dan tepat untuk membantu warga yang hingga kini masih terisolir akibat longsor dan banjir. Akses jalan sulit, banyak longsor dan lumpur yang kami pantau hari ini," ujar Jhon Robert diutus Kapolres HST AKBP Danang Widaryanto.
Bahkan, karena medan yang cukup sulit, anggota Polres HST beserta rombongannya mengalami masalah, ban belakang jeep anggota Offroader Federation (IOF) pecah. Sehingga bantuan logistik Polres HST hanya bisa diantarkan ke Dusun Arangani, Desa Alat.
Bersama ANTARA, Jum'at (22/1) rombongan harus berjalan kaki 1 km untuk memberikan logistik di pemukiman terdekat, selanjutnya perjalanan diteruskan menuju posko khusus masyarakat pedalaman di Desa Alat RT. 1 dengan jarak 4,2 kilometer.
"Mobil kita tinggal. Mengingat kondisi jalan dan jarak, kami merasa sangat prihatin dengan 2 Desa yang saat ini tak terjangkau kecuali dengan jalan kaki misalnya dusun dusun di Desa Hinas Kanan dan Datar Ajab," ujarnya.
Sampai saat ini bantuan tenaga dan logistik dari komunitas trail, jeep dan para pendaki terus mengalir untuk suplai logistik ke pedalaman di HST.
Polres HST mengucapkan apresiasi untuk seluruh relawan atas misi kemanusiaan untuk korban bencana banjir bandang dan tanah longsor.
"Esok rombongan saya naik lagi. Kapolres HST dan anggota naik pakai trail," ujarnya.