Banjarmasin,(Antaranews Kalsel) - Proivinsi Kalimantan Selatan yang sering disebut Banua kini berpotensi menjadi objek wisata susur galur (mencari juriat) dari Kulaan Banjar Malaysia sekaligus untuk mengetahui tanah kelahiran nenek moyang mereka.
Ketua Forum Silaturahmi Kulaan Banjar (PSKB) Banua Mohamad Ary di Banjarmasin, Kamis mengakui begitu besar minat orang Banjar yang tinggal di Malaysia untuk melihat tanah kelahiran ato (datoe/nenek) mereka di wilayah ini.
Berdasarkan keterangan di Malaysia terdapat sekitar dua juta jiwa Suku Banjar yang tinggal sudah ratusan tahun di negera jiran tersebut, dan sekarang dari mereka sebagian besar hidupnya sudah sejahtera.
Berwisata merupakan sebuah kebutuhan masyarakat kulaan Banjar yang sejahtera itu, karena itu mereka berkeinginan sekali melihat tanah kelahiran nenek moyang sekaligus wisata jiarah dan susur galur atau yang sering disebut sebagai wisata mencari silsilah keluarga.
Keinginan warga Malaysia asal keturunan Suku Banjar tersebut terungkap ketika 19 anggota FSKB melakukan lawatan ke berbagai lokasi kampung-kampung orang Banjar di Malaysia.
Seperti di Bangi, Bukit Melintang, Began Serai, Sungai Manik, Began Datoh, dan beberapa tempat lagi.
Dalam kunjungan FSKB 17-29 Oktober 2014 lalu itu, warga Banjar Malaysia begitu antusias menyambut kedatangan dari tamu Banua, dan merekapun berjanji mengunjungi Banua.
Oleh karena itu tanggal 24 November datang sebanyak 20 orang Kulaan Banjar Malaysia untuk wisata jiarah. Banyak diantara mereka yang sejak lahir sudah berada di negara semenanjung tersebut tak pernah menginjak kakinya ke wilayah ini.
Selain itu,mereka juga ingin mencari keluarga atau juriat siapa tahu masih bisa ketemu keluarga yang dicari setelah tiba di daerah ini, dan kebanyakan wilayah nenek moyang mereka itu adalah Kalua Kabupaten Tabalong, Amuntai Kabupaten Hulu Sungai Utara, serta di daerah Alai Kabupaten Hulu Sungai tengah.
Rombongan yang diketahui Muhthar Md Noor tersebut mengunjungi Pasar Terapung, jiarah ke makam Raja Banjar Sultan Suriansyah di Kuin Banjarmasin, serta ke Palabuhan Trisakti.
Mereka juga mengunjungi daerah Rantau Kabupaten Tapin, Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Amuntai Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalua Kabupaten Tabalong, dan Barabai Kabupaten Hulu Sungai tengah.
Rombongan sempat dijamu makan siang oleh Bupati Banjar Sultan Khaerul Saleh, mengunjungi Museum Lambung Mangkurat, dan Pendulangan Intan Desa Cempaka Banjarbaru, dan pusat Permata dan Pasar Intan Bumi Selamat Martapura Kabupaten Banjar.
Setelah kedatangan rombongan tersebut, kini akan menyusullagi dua rombongan besar kulaan Banjar Malaysiua ke Banua, tujuan mereka tetap sama ingin tah tanah kelahiran ato, mencari juriat, serta jiarah ke makam ulama dan tokoh Banjar di Kalsel.
 Beberapa orang lagi, menyatakan akan membawa rombongan lagi ke Kalsel,jika penerbangan bisa langsung antara Bandara Symsudin Noor dengan Bandara Kuala Lumpur. Mereka berharap Pemprov Kalsel bisa merampungkan pelebaran Bandara Sysmsudin Noor dari Bandara lokal menjadi Bandara Internasional.  Â