Berlin (ANTARA) - Jerman mungkin akan memperketat pembatasan sosial sebelum Natal untuk mengekang penyebaran virus corona karena negara terpadat di Uni Eropa itu sedang berjuang untuk menurunkan jumlah kasus baru COVID-19, kata Menteri Kesehatan Jens Spahn.
"Pendekatan yang bersifat singkat dan komprehensif untuk benar-benar membuat perbedaan mungkin lebih berhasil. Jika kita tidak melakukannya dalam satu atau dua pekan ke depan hingga Natal, kita harus mendiskusikannya," kata Spahn kepada stasiun televisi Phoenix, berdasarkan pernyataan yang didistribusikan pada Senin malam.
Baca juga: Empat bioskop CGV kembali buka hari ini
Menurut laporan Phoenix, Spahn tidak mengesampingkan langkah-langkah penguncian (lockdown) yang akan mempengaruhi bisnis eceran.
Jerman memberlakukan penguncian sebagian pada awal November dan melarang kegiatan makan di dalam ruangan di restoran. Namun, toko dan sekolah tetap buka.
Para pemimpin politik Jerman meyakini bahwa langkah pembatasan sosial dapat mencegah pertumbuhan eksponensial lebih lanjut kasus baru COVID-19, tetapi jumlah kasus tidak berubah atau masih belum turun.
Jerman pekan lalu melaporkan 487 kematian akibat COVID-19 dalam satu hari, dan itu merupakan jumlah tertinggi sejak awal pandemi.
Sumber: Reuters
Baca juga: Satpol PP Jakarta segel Top 10 karena layani tamu saat PSBB
Menteri: Jerman lebih perketat pembatasan sosial sebelum Natal
Selasa, 8 Desember 2020 15:37 WIB