Jakarta (ANTARA) - Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menilai faktor konsumsi masyarakat menjadi salah satu cara dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, sekaligus melepaskan Indonesia dari kondisi resesi.
"Jadi sebenarnya kalau kita mau keluar dari resesi, mau tidak mau kita banyak belanja atau konsumsi," ujar Arya Sinulingga seperti dikutip dari akun resmi YouTube Kementerian BUMN di Jakarta, Sabtu.
Selain itu, lanjut Arya Sinulingga, konsumsi masyarakat juga banyak mendorong UMKM serta industri-industri lain bertumbuh dan sektor-sektor lainnya akan ikut bertumbuh juga.
"Liburan panjang kemarin selama periode 28 Oktober 2020-1 November 2020 kita memang harus tetap menjaga protokol kesehatan, namun ternyata liburan panjang kemarin itu banyak sekali membantu UMKM-UMKM di daerah," kata Arya Sinulingga.
Menurut data yang dihimpun Kementerian BUMN, kendaraan yang keluar dari Jakarta saja mencapai hampir setengah juta mobil pada libur panjang selama 4-5 lima hari.
"Kalau ini yang terjadi maka kemungkinan Indonesia akan bisa lepas dari resesi," ujar Stafsus Menteri BUMN tersebut.
Di samping itu banyak program-program dari pemerintah seperti bantuan-bantuan kepada pelaku UMKM, bantuan kepada pekerja, kemudian fasilitas-fasilitas lainnya, bantuan relaksasi bunga kredit, pengembalian hutang dan sebagainya.
"Ini juga membantu supaya semuanya bertumbuh, jadi antara pemerintah kemudian dengan masyarakat saling bekerja sama untuk membuat pertumbuhan," kata Arya Sinulingga.
Menurut dia, Indonesia termasuk salah satu negara yang cukup baik kondisinya dibandingkan dengan negara lain. Jadi semua, kata dia, harus optimistis bahwa bangsa dan negara Indonesia mampu melewati kondisi ini.
"Bisa dikatakan bahwa strategi Bapak Presiden Joko Widodo ternyata cukup ampuh selain menangani pandemi COVID-19, juga dalam menangani ekonomi," kata Arya Sinulingga.
Stafsus Menteri BUMN: Konsumsi publik cara lepas dari resesi
Sabtu, 14 November 2020 10:20 WIB