Banjarmasin (ANTARA) - Sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) di Kalimantan Selatan berunjukrasa protes terhadap sikap/pernyataan Presiden Perancis Emmanuel Marcon yang diduga menghina/melecehkan Islam dan Nabi Muhammad Saw.
Menemui massa aksi unjuk rasa sejumlah LSM dan OKP di Kalimantan Selatan (Kalsel) tersebut, Sekretaris DPRD (Sekwan) provinsi setempat, Drs Haji Antung Mas Rozaniasyah di depan "Rumah Banjar" (gedung dewan) - Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin, Senin.
Sebagai sikap protes terhadap Presiden Perancis tersebut, sejumlah LSM dan OKP di Kalsel menyeru/mengajak kaum Muslimin di provinsinya yang terdiri atas 13 kabupaten/kota dan kini berpenduduk lebih empat juta jiwa dengan mayoritas Muslim membaikot atau tidak membeli produk-produk dari Perancis.
Selain itu, mengutuk keras atas penghinaan terhadap Rasulullah Muhammad Saw sebagaimana karikatur yang termuat dalam Majalah "Satire Charlie Hebdo" serta pemasangan secara terbuka di gedung pemerintahan Perancis.
Pengunjukrasa juga menuntut hukuman mati bagi para penghina Nabi Muhammad Saw sebagaimana ketentuan Syariai Islam.
Sebelumnya atau Jumat (6/11) dari Forum Silaturahim Majelis Ta'lim Banjarmasin juga menggelar aksi serupa mengutuk Presiden Perancis yang melecehkan Islam serta menghina Nabi Muhammad Saw.
Namun aksi Forum Silaturahim Majelis Ta'lim Banjarmasin ketika itu tidak seorangpun anggota DPRD Kalsel yang menemui, karena para wakil rakyat tingkat provinsi tersebut kunjungan kerja ke luar daerah, 5 - 7 November 2020 untuk melakukan studi komparasi yang sudah terjadwal Oktober lalu.
Ratusan aparat keamanan pun, baik dari kepolisian maupun TNI - AD mengamankan/mengawal aksi damai dekat Rumah Banjar sesudah shalat Jumat tersebut.
Sejumlah LSM dan OKP protes sikap presiden perancis
Senin, 9 November 2020 10:32 WIB