Banjarmasin (ANTARA) - Ketua DPRD Kalimantan Selatan H Supian HK mengharapkan, kanal atau sungai Desa Rintisan (sekitar 185 kilometer dari Banjarmasin), Kecamatan Danau Panggang, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) dapat mencegah banjir dan menjadi alur transportasi alternatif.
Politikus senior Partai Golkar bergelar sarjana hukum, magister hukum serta mendapat gelar doktor kehormatan itu mengemukakan harapan tersebut melalui WA, Sabtu malam, usai reses masa sidang ketiga DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel), 27 - 31 Oktober 2020.
Dalam reses tersebut, wakil rakyat asal daerah pemilihan (Dapil) Kalsel V/Kabupaten HSU, Balangan dan Kabupaten Tabalong itu meninjau pengerukan alur kanal sungai Desa Rintisan pada 28 Oktober lalu.
"Pengerukan alur sungai/kanal itu sendiri merupakan aspirasi dari masyarakat ketika melaksanakan reses sebelumnya yang kemudian ditindaklanjuti dengan peninjauan pada saat reses kali ini," ujar anggota DPRD Kalsel dua periode tersebut.
Menurut wakil rakyat kelahiran Tahun 1957 berbintang Libera tersebut, berdasarkan hasil pemantauannya pekerjaan pengerukan sudah lebih kurang 50 persen atau terealisasi 15 kilometer dari panjang keseluruhan sekitar 30 kilometer.
"Alhamdulillah sudah terealisasi 50 persen, dimana di sebelahnya juga akan ada jalan yang menyambung antara Desa Danau Panggang dan Desa Paminggir," ujar laki-laki berkumis tipis dan murah senyum tersebut yang "selalu ada dimana-mana serta tidak kemana-mana".
Ungkapan "selalu ada dimana-mana serta tidak kemana-mana" itu pengertiannya berada di tengah-tengah masyarakat Kalsel yang majemuk dan tetap dalam kebersamaan dalam membangun Banua atau provinsi setempat.
"Tuntutan masyarakat terhadap pengerukan kanal tersebut saat saya reses enam bulan lalu, yang ketika itu mereka mengusulkan dibuat kanal supaya tidak terjadi banjir lagi, dan ini jalur alternatif transportasi sungai dari Desa Danau Panggang - Desa Paminggir menuju Sungai Barito,” lanjutnya.
Sebagai putra asli Desa Danau Panggang dia pun bersyukur telah banyak pembangunan yang dilakukan di daerahnya, dan Tahun 2021 direncanakannya ada pembangunan jalan alternatif di samping kanal-kanal yang telah dikeruk tersebut.
“Tidak ada ketinggalan disini, saya penduduk asli, lahir dan dibesarkan pun disini. Pembangunan tidak ada ketinggalan malah disini termasuk banyak pembangunan yang dilakukan seperti jalur Tampakan - Pal Batu sejak zaman Belanda dan selama 64 tahun dirinya hidup belum pernah dikeruk, sekarang sudah dikeruk,” jelasnya.
Sementara H Akhmad, salah seorang warga yang ditemui mengungkapkan rasa terima kasih dengan terealisasi aspirasi maupun keinginan masyarakat akan jalur transportasi alternatif yang juga diharapkan mencegah terjadinya musibah banjir.
"Sangat bangga masyarakat disini dengan adanya pengerukan alur ini, dan berterima kasih dengan terealisasi aspirasi masyarakat sehingga diharapkan dapat menghindari banjir,” tegas Haji Akhmad.