Marabahan (ANTARA) - Dalam rangka menyukseskan pelaksanaan pemilihan kepala desa serentak melalui teknologi elektronik voting (E-Voting), Bupati Barito Kuala (Batola) Hj Noormiliyani AS bersama Wakil Bupati (Wabup) H Rahmadian Noor berkunjung ke Kabupaten Sleman, Jogjakarta.
Kunjungan kerja sekaligus sosialisasi teknis pelaksanaan e-voting yang juga diikuti Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Batola Dahlan, dan Ketua Komisi I Basuki diterima Sekdakab Sleman Hardo Kiswoyo serta Dirut PT Intens Rizky Ayunda Pratama (selaku vendor alat), di East Parc Hotel Sleman, Jogjakarta, Selasa (27/10).
Kepala Dinas PMD Batola Dahlan menyampaikan, dipilih Kabupaten Sleman sebagai kunjungan karena kabupaten itu terlebih dahulu mengimplementasikan pelaksanaan e-voting.
“Kabupaten Sleman telah siap menyelenggarakan e-voting 20 Desember 2020 mendatang, sehingga patut menjadi rujukan dalam penyelenggaraan pilkades berbasis elektronik voting ini,” paparnya dalam pengantar katanya.
Sekdakab Sleman Hardo Kiswoyo menyambut baik studi banding yang digelar Pemkab Batola beserta jajaran dan para kadesnya.
Pria yang dilantik sebagai Sekda Februari 2020 itu justru menyatakan kekagumannya kepada Pemkab Batola yang akan melaksanakan pilkades serentak di 195 desa.
“Kami baru akan melaksanakna pilkades 20 Desember 2020 nanti itu pun hanya 49 Desa dan 39 lagi baru akan dilaksanakan pada 2021,” ungkapnya.
Sementara, Bupati Hj Noormiliyani AS mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada pihak Pemkab Sleman atas kesediaan menerima studi banding serta berbagi ilmu dan informasi atas pengalaman terkait penerapan e-voting.
“Informasi dan penjelasan dari Pemkab Sleman tentu sangat memberi manfaat bagi kami dalam upaya penerapan e-voting nantinya,” papar bupati wanita pertama di Kalsel itu.
Mantan Ketua DPRD Provinsi Kalsel itu berpesan kepada seluruh kades dan rombongan yang mengikuti kunjungan untuk menyimak secara seksama paparan dan penjelasan yang disampaikan.
“Terus gali pengetahuan terutama terkait penerapan e-voting mumpung masih dalam tahap kunjungan. Agar pada saat penerapan di daerah nantinya sudah benar-benar memahami dan menguasai,” pesannya.
Acara dikemas dengan dialog interaktif itu dilanjutkan pemaparan dari Rizky Ayunda Pratama selaku Direktur Utama PT Intens yang berbasis di Kota Bandung.
Rizky Ayunda Pratama dalam paparannya menerangkan, alat e-voting terdiri dari KTP reader/finger print, laptop untuk verifikasi, laptop kedua untuk generate surat suara, kemudian PC layar sentuh untuk memilih calon, smart card, kemudian printer heat.
Dia menjelaskan, tahapan pemilihan dengan alat e-voting, pertama KTP calon pemilih di-scan kemudian dicocokan dengan sidik jari calon pemilih.
Jika terverifikasi, jelas dia, maka akan di-generate kode token yang di input ke smart card yang selanjutnya digunakan untuk mengakses komputer touchscreen yang digunakan dalam pemilihan.
Setelah pemilih menentukan pilihan, papar dia, akan terprint kertas bukti pilihan yang disimpan ke kotak suara sebagai bukti di peradilan jika kemungkinan terjadi sengketa.
“Kami menjamin sistem ini aman karena telah terenkripsi dan tidak terhubung ke jaringan manapun. Keamanannya seperti milik perbankan,” ungkapnya.
Pertemuan Bupati Hj Noormiliyani AS dan Wakil Bupati H Rahmadian Noor dengan jajaran Pemkab Sleman ditandai tukar menukar cindera mata berupa kain Sasirangan khas Batola.
Pemkab Batola belajar e-voting ke Sleman
Kamis, 29 Oktober 2020 0:11 WIB
Informasi dan penjelasan dari Pemkab Sleman tentu sangat memberi manfaat bagi kami dalam upaya penerapan e-voting nantinya,