Pelaihari, Kalsel, (Antaranews Kalsel) - Akademisi dari Institut Agama Islam Negeri Antasari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Prof Dr HA Hafiz Anshari berpendapat, penyalahgunaan politik dan ekonomi dapat menimbulkan perpecahan.
"Ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan perpecahan antar umat beragama apabila disalahgunakan," ujarnya pada Seminat Forum Kerukunan Umat Beragama, di Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalsel, di Pelaihari (ibu kota kabupaten, 65 km timur Banjarmasin), Rabu.
Menurut Guru Besar pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari itu, faktor paling utama yang bisa menimbulkan perpecahan, yaitu bila terjadi penyalahgunaan politik dan ekonomi.
Faktor lain yang tak kalah pentingnya dan bisa membuat perpecahan umat beragama, lanjutnya, yaitu fanatisme paham keagamaan, memaksa kehendak pada orang lain, egoisme, arogansi, fanatisme kedaerahan/kelompok/golongan, budaya eksklusif dan kedengkian.
"Faktor-faktor tersebut penyebab perpecahan antar umat beragama atau konflik antarumat beragama. Untuk itu perlu adanya upaya antisiapasi," tegas mantan Ketua Umum Komisi Pemilihan Umum (KPU) Repbulik Indonesia itu.
Ia menjelaskan, ada beberapa hal yang dapat mengantisipasi perpecahan antarumat beragama di antaranya, mantapkan regulasi kerukunan umat beragama, regulasi berprespektif kerukunan, dan pemantapan doktrin kerukunan umat beragama.
Selain itu, intensifikasi daerah yang berwawasan kerukunan, pemantapan kesamaan komitmen, pemantapan kesamaan orientasi, pemantapan kesamaan tanggungjawab, pemantapan toleransi, pemantapan sikap kebersamaan, peningkatan intensitas dialog dan intensifikasi kerja sama dalam kehidupan bermasyarakat.
"Kita berharap kerukunan antaragama di Kalsel yang kini berpenduduk mencapai empat juta jiwa dan tersebar pada 13 kabupaten/kota, terus terjaga dengan baik, sehingga pembangunan daerah dapat berjalan dengan baik pula," tegasnya.
Sementara, Bupati Tanah Laut H Bambang Alamsyah mengatakan, kabupatennya dihuni beberapa agama yang berbeda, namun hingga saat ini kerukunan atau kebersamaan antarumat tersebut tetap terjaga dengan baik.
"Sejak dulu di Tala tidak pernah terjadi perpecahan, karena antarumat beragama di daerah ini saling toleransi. Selain itu, peran tokoh masyarakat dan tokoh agama sangat membantu terciptanya kerukunan beragama di daerah ini," terangnya.
 Begitu pula dalam menyikapi permasalahan pemilihan presiden dan bupati tidak lagi dibicarakan masyarakat, namun yang perlu adalah bagaimana pembangunan Tanah Laut kedepannya agar lebih maju dan sejahtera. Â