Tanjung (ANTARA) - Merebaknya wabah COVID - 19 di Kabupaten Tabalong sejak akhir Maret tahun 2020 membawa perubahan dari berbagai sektor, salah satunya dalam dunia pendidikan.
Kegiatan belajar mengajar pun selama pandemi ini dilaksanakan di rumah secara daring.
Termasuk para pelajar SMK yang tidak bisa melakukan pembelajaran praktik di sekolah. Kondisi ini tak menyurutkan semangat belajar bagi civitas tata busana SMK Negeri 1 Tanjung.
Justru di tengah Pandemi COVID - 19 ini, tim tata busana mengubah kendala menjadi peluang belajar dari rumah sambil berkontribusi untuk penanganan Corona.
Salah satu jurusan binaan program Adaro Vokasi Mandiri di bawah pilar Adaro Nyalakan Ilmu yang mengimplementasikan Teaching Factory (metode pembelajaran dengan pendekatan industry), kegiatan praktik menjadi salah satu pilar utama yang perlu dilakukan dengan konsisten agar siswa terampil dan mampu memproduksi barang atau jasa sesuai standar di industri.
Sejak 2018, jurusan ini menjadi salah satu penerima manfaat program Adaro Volasi Mandiri.
Adaro memberikan pendampingan intensif melalui pelatihan manajemen Teaching Factory, peningkatan keahlian teknis guru baik melalui training maupun pendampingan oleh tenaga ahli yang relevan di bidangnya sehingga mampu melaksanakan pembelajaran kejuruan dalam bentuk penjadwalan blok.
Termasuk praktek yang terukur melalui jobsheet, menghasilkan unit produksi, dan kultur Teaching Factory agar mampu mencetak siswa yang terampil, berkarakter excellent dan siap bekerja sesuai tuntutan dunia kerja.
“Masa pandemi para tenaga medis dan tata busana dalam hal ini para penjahit memiliki peran penting, kalau tenaga medis maju terus pantang mundur untuk melawan wabah ini, masa iya para penjahit ini harus mundur” tutur Yuyun Khoriatin, salah satu guru produktif Jurusan Tata Busana di SMK Negeri 1 Tanjung.
Jurusan ini pun berkomitmen membantu para tenaga medis dan masyarakat dalam pengadaan masker dan APD dalam bentuk baju hazmat.
Sebagai langkah awal, guru membuat langkah pengerjaan pembuatan masker dan guru memberi pengarahan sekaligus wejangan untuk melakukan tugas ini secara sukarela di tengah wabah Corona kepada guru dan siswa yang membantu.
Berdasarkan instruksi dari Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan seluruh Jurusan Tata Busana yang ada di SMK bisa berkontribusi melalui pembuatan masker.
Bermodalkan keahlian menjahit yang dimiliki para guru dan siswa tata busana dari SMKN 1 Tanjung mampu menyediakan 1.000 masker non medis untuk dikirimkan ke Dinas Pendidikan Provinsi Kalsel yang selanjutnya didistribusikan kepada masyarakat.
Pembuatan masker ini dikerjakan oleh seluruh guru produktif dibantu oleh beberapa siswa kelas XI.
Masih kurangnya ketersediaan baju hazmat bagi tenaga medis di Kabupaten Tabalong, mendorong hati nurani para guru dan murid dari Jurusan Tata Busana di SMKN 1 Tanjung yang kemudian bekerja sama dengan SMK Negeri 1 Pugaan dan relawan dari masyarakat secara sukarela membuat APD dalam bentuk baju hazmat dan masker.
Mereka membuka donasi kepada seluruh masyarakat umum, sehingga hasil donasi yang terkumpul digunakan untuk menyediakan bahan baku pembuatan APD dan masker.
Sejumlah 80 baju hazmat dan 500 lebih masker pun selesai dibuat yang selanjutnya telah diserahkan ke beberapa rumah sakit dan puskesmas di Kabupaten Tabalong dan Balangan.