Banjarmasin (ANTARA) - DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) menginginkan provinsinya yang terdiri atas 13 kabupaten/kota terbebas dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) atau kabut asap.
Karenanya, Komisi III DPRD Kalsel mengkonsultasikan permasalahan Karhutla tersebut dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, ujar Kasub Bagian Rumah Tangga Protokoler dan Kehumasan Sekretariat Dewan (Setwan) provinsi tersebut, Deddy Noriadi sebelum berkonsultasi di Jakarta Jumat.
Pasalnya dengan Karhutla tersebut dapat menimbulkan permasalahan baru seperti munculnya kabut asap yang dapat pula membawa petaka bagi kehidupan masyarakat setempat, ujar Juru Bicara (Jubir) Setwan Kalsel itu.
"Kita alhamdulilah dalam tiga tahun terakhir relatif terbebas dari kabut asap, yang berarti pula dapat mencegah semaksimal mungkin terhadap Karhutla," lanjutnya seraya menambahkan, saat ini belum pertemuan dengan Kementerian LHK, karena terjadwal pukul 14.00 WIB.
Dalam kunjungan kerja ke luar daerah tersebut, Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Kalsel yang juga membidangi lingkungan hidup itu terbagi dua kelompok yaitu Konsultasi dengan Kementerian LHK pimpinan Sekretaris Komisinya H Abidinsyah.
Kelompok satunya lagi dari Komisi III DPRD Kalsel yang juga membidangi perhubungan studi komparasi ke provinsi tetangga Kalimantan Tengah (Kalteng) membicakan mengenai alur sungai sebagai alternatif angkutan barang.
Pada saat bersamaan, 2 - 4 Juli 2020 tersebut, Komisi-Komisi di DPRD Kalsel juga melakukan kunjungan kerja ke luar daerah provinsi, seperti Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta.
"Kunjungan Komisi II yang dipimpin Ketuanya Imam Suprastowo ke TMII tersebut untuk melihat Anjungan Kalsel dalam kaitan kemungkinan peluang mendatangkan pendapatan asli daerah (PAD)," ujar Juru Bicara (Jubir) Setwan Kalsel itu.
Sedangkan Komisi lain yaitu I Bidang Hukum dan Pemerintahan, III dan Komisi IV Bidang Kesra dalam kunker juga terbagi dua kelompok dengan tujuan Jakarta serta Kalteng, demikian Deddy Noriadi.
