Martapura (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), H Syaifullah Tamliha, menyampaikan pentingnya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di tengah terjadinya pandemi COVID-19.
Ia mengatakan, perlunya semangat saling bantu dalam upaya bersama mengatasi krisis di banyak bidang karena pandemi ini, karena sesuai dengan semboyan Bangsa Indonesia "Bhineka Tunggal Ika" atau berbeda-beda tetapi satu jua.
"Peran kita semua dalam mengatasi masalah ini menjadi penting, termasuk hari ini saya juga telah menyerahkan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga media, baik dokter maupun perawat di Puskesmas Martapura Kota," katanya, dalam sosialisasi empat pilar kebangsaan secara virtual, Selasa (30/6).
Baca juga: Anggota DPR RI H Syaifullah Tamliha telah bantu APD untuk sembilan RSUD di Kalsel
Dijelaskan dia, bantuan APD ini diharapkan juga menjadikan motivasi para tenaga medis dalam memberikan pelayanan kepada pasien dan masyarakat yang masuk ke puskesmas serta menghindari penularan virus COVID-19.
Adapun salah satu program pemerintah untuk meredam dampak pandemi COVID-19, yakni melalui penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT), bantuan ini disalurkan kepada masyarakat yang berhak menerima selama tiga bulan dan perbulan Rp600 ribu.
BLT tersebut disalurkan mulai Bulan April sampai Bulan Juni 2020, dan karena dampak pandemi ini masih berlanjut, maka pemerintah mulai Bulan Juli sampai Bulan Desember, tetap menyalurkan BLT namun nilainya Rp300 ribu perbulan.
Baca juga: Peduli dampak COVID-19, Syaifullah Tamliha serahkan bantuan paket sembako
"Di dalam masyarakat itu ada kelompok nasionalis ada juga kelompok agamis, namun dengan menjalankan empat pilar Kebangsaan semuanya akan menjadi lebih baik, termasuk dalam upaya bersama mengatasi dampak dari pandemi ini," katanya, yang juga Wakil Ketua Bidang Sosialisasi MPR RI.
Sosialisasi empat pilar kebangsaan digelar di Aula Institut Agama Islam Darussalam Martapura diikuti 50 peserta, para peserta dari datang dari beberapa kalangan mulai dari ibu rumah tangga, mahasiswa, dan para pekerja informal di Kota Martapura.
