Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendukung sosialisasi pencegahan penularan COVID-19 melalui game kreatif yang diciptakan oleh para pengembang game lokal di Tanah Air.
Plt. Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf Josua Simanjuntak dalam pernyataannya, Senin, menjelaskan, game kreatif bisa menjadi instrumen yang baik untuk mengedukasi masyarakat soal pencegahan COVID-19.
Baca juga: Kemenparekraf undang komunitas investasi ke Indonesia
“Oleh karena itu kami mendukung ajang GELORA yang bertujuan untuk mendorong kreasi anak bangsa dalam menciptakan game-game yang inovatif. Kami fokus melakukan kampanye berbagai kebijakan pemerintah terkait penanganan COVID-19 dengan cara yang menghibur, namun penuh dengan unsur edukasi,” kata Josua.
Melalui permainan kreatif, orang-orang tidak menyadari bahwa selama mereka asyik memainkan game tersebut, secara tidak langsung mereka juga terpapar informasi-informasi kesehatan dan sosialisasi ini.
“Protokol Masyarakat Produktif dan Aman yang sesuai dengan arahan Presiden juga dapat disosialisasikan dengan menggunakan game,” kata Josua Simanjuntak.
Kemenparekraf/Baparekraf bekerja sama dengan Asosisasi Game Indonesia (AGI) meluncurkan sebuah program baru bertajuk Game Lokal Kreasi Indonesia atau GELORA 2020 untuk memfasilitasi para pengembang game lokal di Indonesia dalam mewujudkan ide pengembangan game terkait sosialisasi pencegahan dan penanganan wabah COVID-19.
Baca juga: Kemenparekraf dorong pengembangan industri MICE domestik selama normal baru
Selama satu pekan terakhir pihaknya bekerja sama dengan AGI dan Junior Doctors Network Indonesia melakukan seleksi yang terdiri dari dua tahap. Seleksi ini selain untuk melakukan validasi ide game milik peserta juga untuk memastikan bahwa game tersebut memuat pesan kesehatan yang valid dan membantu program sosialisasi pencegahan dan penanganan wabah COVID-19.
Ide game yang terpilih dari kurasi akan difasilitasi oleh Kemenparekraf untuk diwujudkan menjadi sebuah game siap pakai.
Bukan hanya itu, Junior Doctors Network Indonesia juga akan melakukan pendampingan selama proses pengembangan untuk memberikan saran-saran mengenai konten kesehatan dan sosialisasi apa yang bisa dimasukkan dalam game.
Sementara itu, perwakilan dari Junior Doctor Network dr. Bela Dirk, menjelaskan, saat menghadapi masa pandemi ini memang dibutuhkan edukasi secara massif dengan cara yang lebih menyenangkan dan tidak menyusahkan serta mudah dicerna di berbagai kalangan masyarakat, contohnya edukasi dari audio dan visual, salah satunya melalui game.
“Harapannya adalah masyarakat Indonesia bisa teredukasi dan berperan aktif dalam pencegahan COVID-19. Kami senang bisa berpartisipasi di acara GELORA 2020 karena ide edukasi ini merupakan suatu hal yang tidak kami sangka awalnya dan ternyata menjadi salah satu aspek yang bisa membantu kami melakukan sosialisasi berbagai hal terhadap pandemi saat ini," katanya.
Game-game yang terpilih pun dianggap sudah membawa pesan yang digaungkan pemerintah, antara lain “Jaga Jarak”, “Pakai Masker”, “Bangga Buatan Indonesia”, dan “New Normal”.
Dari hasil seleksi, akhirnya terpilih tujuh studio yang akan mendapatkan dukungan dari Kemenparekraf untuk mewujudkan ide game yakni Educa Studio, GINVO Studio, Anoman Studio, SLAB Games, Arsanesia, Wisageni Studio, dan CIAYO Games.
Ketua Umum AGI Cipto Adiguno menjelaskan, Yayasan Teknologi untuk Indonesia yang juga siap membantu untuk membawa pesan-pesan sosialisasi GELORA 2020 dalam game mobile mereka yang sudah rilis. Berjudul Dawn of Civilization: Game for Charity, game ini adalah sebuah game edukasi gratis ciptaan Solve Education! Indonesia yang bisa dimainkan tanpa memakai kuota internet. Game ini mengajak anak belajar tentang bahaya COVID-19, cara menjaga diri dan lingkungan, serta menangkal hoaks.
"Di masa seluruh dunia terpengaruh oleh pandemi, baik secara kesehatan maupun ekonomi, industri game adalah salah satu yang relatif beruntung karena kedekatannya dengan format digital.
Namun demikian industri ini pun tidak luput dari efek domino surutnya ekonomi, terutama bagi bisnis jasa pembuatan game bagi industri lain,” ujarnya.