Kotabaru (ANTARA) - Musibah tanah longsor terjadi di Gunung Putri, puncak pegunungan Meratus Desa Bulu Kuning Kecamatan Sungai Durian Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan, Senin (1/6) dini hari mengakibatkan 6 orang korban meninggal dan beberapa lainnya luka-luka.
Hingga Senin pukul 21.00 Wita, data yang berhasil dihimpun terhadap para korban tanah longsor yakni Pudin (25) warga Batutang Kecamatan Alai Timur, Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Purwadi (30) warga Lakis Bajuin Kabupaten Tanah Laut. Didik Wiyono (36) Desa Bulu Kuning Kecamatan Sungai Durian Kotabaru. Prayitno (30) warga asal Kediri Jawa Timur, Iqbal (29) belum dan Nardi yang masih dalam pencarian petugas di lokasi kejadian.
Plt. Kepala BPBD Kotabaru, H Rusian Ahmadi Jaya mengatakan, lokasi tanah longsor merupakan areal tambang emas yang dikelola seara tradisional oleh para pendatang dari berbagai daerah.
"Lokasi kejadian di pegunungan Meratur dan jauh dari pemukiman penduduk, perkampungan terdekat Desa Bulu Kuning Kecamatan Sungai Durian, yang jarak perjalanan sekitar 5 jam dari desa tersebut," kata H Jaya.
Jauhnya lokasi dan beratnya medan tambahnya, menjadikan petugas gabungan mengalami kesulitan dalam mencari dan mengevakuasi para korban.
Meski demikian, pihaknya (BPBD Kotabaru) bersama aparat gabungan diantaranya jajaran kecamatan setempat, Koramil, Polsek, Basarnas dan warga lainya terus melakukan pencarian terhadap korban yang belum ditemukan.
Sementara korban yang ditemukan baik yang meninggal dan luka-luka juga sudah dievakuasi ke puskesmas Sungai Durian.
Terjadinya musibah tanah longsor yang menimpa para pekerja tambang emas tradisional di Desa Buluh Kuning, Kecamatan Sungai Durian Kotabaru, disebabkan hujan deras yang terjadi sejak sehari sebelumnya, Ahad (31/5).
Longsor di Sungai Durian, 6 orang meninggal
Senin, 1 Juni 2020 20:18 WIB
Lokasi kejadian di pegunungan Meratur dan jauh dari pemukiman penduduk, perkampungan terdekat Desa Bulu Kuning Kecamatan Sungai Durian, yang jarak perjalanan sekitar 5 jam dari desa tersebut