Abt telah menyatakan permohonan maafnya pada Minggu, satu hari setelah seri kelima balap virtual itu digelar.
Pebalap berusia 27 tahun asal Jerman itu didiskualifikasi dan diharuskan membayar 10.000 euro untuk amal, serta beresiko kehilangan bangkunya membalap di dunia nyata.
Baca juga: Tampil dominan, Russell juarai Grand Prix Monako virtual
"Integritas, transparansi, dan kepatuhan yang konsisten dengan aturan yang diterapkan adalah prioritas utama bagi Audi - ini berlaku untuk segala kegiatan di mana brand ini terlibat tanpa pengecualian," demikian pernyataan Audi seperti dikutip Reuters.
"Karena alasan ini, Audi Sport telah memutuskan menskors Daniel Abt."
Baca juga: Tim-tim F1 sepakat pangkas biaya menjadi 145 juta dolarAnother new winner! Highlights from Round 5 of the ABB Formula E #RaceAtHome Challenge in support of @UNICEF https://t.co/9KqVKEr3qA pic.twitter.com/1zWHRxXbQ8
— ABB Formula E (@FIAFormulaE) May 23, 2020
Abt, yang pernah juara di balapan sebenarnya, finis ketiga di sirkuit virtual Berlin Tempelhof, Jerman akhir pekan lalu namun para rival curiga bukan dia yang ada di balik kemudi simulator.
Pebalap Mercedes Stoffel Vandoorne, yang finis kedua, curiga dan mencoba menelfon Abt namun tak mendapat respon.
Di balapan itu pula wajah Abt tak tampak di layar di mana para pebalap Formula E lainnya terlihat di balik simulator mereka.
Penyelenggara mengecek IP address para kompetitor dan mendapati seorang gamer profesional, Lorenz Hoerzing, lah yang menjalani balapan bagi Abt hari itu.
Selain dikenai denda, seluruh poin yang Abt raih juga dihapus.
"Saya sangat menyesal tentang ini karena saya tahu berapa besar kerja keras yang telah dilakukan untuk proyek yang menjadi bagian dari Formula E ini. Saya sadar jika perbuatan saya memiliki dampak yang pahit tapi saya tak pernah bermaksud buruk," kata Abt.
Namun sejumlah rival Abt memandang hukuman itu terlalu serius untuk suatu ajang balapan yang digelar untuk mengisi kekosongan kompetisi selama pandemi virus corona itu.
"Setelah semua ini adalah suatu permainan yang harus dianggap serius, tapi ini adalah game," kata juara dunia dua kali Formula E Jean-Eric Vergne lewat media sosial.
Pemimpin klasemen Formula E Antonio Felix da Costa juga mengutarakan komentarnya.
"Apakah kita terima kecurangan? Tidak, tapi siapa yang tidak pernah curang di Monopoly?" kata pebalap asal Portugal itu di Twitter.