Banjarmasin (ANTARA) - Kondisi Terminal Induk Kilometer 6 (KM-6) Banjarmasin terlihat seperti sebelumnya atau sebelum Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah sepi dari pergerakan penumpang dan transportasi umum.
Menurut Kasi Terminal Wilayah 1 UPT Terminal Kilometer 6 (KM-6) Banjarmasin Muhammad Hamdani di Banjarmasin, Senin, kondisi seperti ini sudah sejak 24 April 2020 atau sejak awal Ramadhan 1441 hijriah lantaran terjadinya wabah Virus Corona baru atau COVID-19.
"Memang semua operasional angkutan umum dihentikan sementara, karena adanya larangan mudik lebaran dari pemerintah akibat mewabahnya COVID-19," ucapnya.
Seperti bus Antarkota antarprovinsi (AKAP) jurusan Banjarmasin-Samarinda (Kaltim) atau Banjarmasin-Palangkaraya atau Sampit (Kalteng) dan jurusan lainnya memang sudah menghentikan operasional sejak 24 April 2020.
"Kita tidak memerintahkan menutup atau hentikan operasional, tapi dari pihak bus sendiri yang tidak memutuskan tidak operasional sementara," terang Muhammad Hamdani.
Baca juga: Tim SAR selamatkan 14 penumpang KM Risvin Pratama Sakti
Baca juga: Dharma Lautan Utama rasakan lonjakan penumpang angkutan laut
Baca juga: Penumpang kapal Pelni jatuh ke laut
Sementara itu untuk jurusan antarkota dalam provinsi (AKDP) baik jurusan Banua Enam dan jurusan Tanah Bumbu serta Kotabaru tidak beroperasi karena ketiadaan penumpang.
"Kalau armada untuk AKDP ada di terminal, tapi cuma parkir saja, tidak beroperasi juga, sebab tidak ada penumpang," bebernya.
Dia memastikan tidak ada pergerakan mudik di terminal milik pemerintah provinsi itu karena pengawasan diperketat.
"Ada posko kepolisian di terminal, ini untuk memastikan kepatuhan tidak ada yang mudik lebaran lewat terminal," tegasnya.
Muhammad Hamdani tidak bisa memastikan kapan Terminal KM-6 akan kembali beroperasi seperti biasa, karena semua akan mengikuti instruksi pusat, terkait penanganan penyebaran COVID-19.
"Ya, kita tunggu saja kebijakan dari pemerintah pusat, sekarang kita menjalankan aturan yang ada, tidak boleh ada pergerakan mudik penumpang dari terminal," bebernya.
Terminal KM-6 setiap tahunnya memberangkatkan puluhan ribu penumpang mudik hingga harus balik baik jurusan AKAP untuk ke wilayah Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Kalimantan Tengah.