Kotabaru, (Antaranews Kalsel ) - Dinas Peternakan Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, pada 2014 menargetkan bisa melakukan pembunuhan anjing liar sebanyak 1.500 ekor, mengantisipasi menjangkitnya penyakit anjing gila atau rabies.
Kepala Dinas Peternakan Kotabaru Asbili, didampingi Kabid Kesehatan Hewan Usman Khoiri, Selasa mengatakan, awal 2014 pihaknya sudah melakukan eliminasi terhadap anjing liar di Kecamatan Kelumpang Hilir 86 ekor.
"Sebagian masyarakat mengaku resah karena di lingkungan tempat tinggalnya banyak berkeliaran anjing liar, mereka meminta bantuan ke Dinas Peternakan untuk dilakukan eliminasi," terangnya.
Diharapkan dengan eliminasi tersebut, kasus gigitan anjing gila di Kotabaru berkurang.
Sebelumnya, Seorang korban gigitan anjing gila atau mengidap rabies bernama Basuni (78), warga Sungai Kupang, Kelumpang Hulu, Kotabaru, meninggal dunia setelah dirawat di rumah sakit umum daerah setempat.
Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Kotabaru drh Sidiq Adisusilo di Kotabaru, mengatakan korban Basuni menderita luka robek di bagian pipi akibat gigitan anjing yang positif rabies beberapa waktu lalu.
Selain Basuni, korban gigitan anjing rabies di Sungai Kupang juga dialami beberapa orang di antaranya, Ipit (25) dan seorang ibu rumah tangga, dan Ipit menderita luka gigitan di kaki, sementara seorang ibu luka di pinggul, namun keduanya selamat.
Terpisah, Sidiq Adisusilo, menuturkan, populasi anjing liar di Kotabaru, berkurang drastis, karena lebih 1.000 ekor anjing akhir 2012 ditangkap dan dikirim ke luar daerah untuk pesta tahun baru.
Sidiq menambahkan, cara menangkap anjing tersebut sebagian dipukul, di panah dan dibunuh, kemudian dimasukkan ke dalam box yang berisi es.
"Setelah terkumpul cukup banyak, anjing yang sudah diawetkan dengan es tersebut dikirim menggunakan truk dibawa ke Menado," terangnya.
 Ia mengaku, Dinas Peternakan Kotabaru merasa terbantu, karena tidak memerlukan biaya eliminasi. Â