Banjarmasin (ANTARA) - Pergantian pucuk pimpinan Kapolda Kalimantan Selatan termuat dalam Surat Telegram Kapolri Nomor ST/1378 tanggal 1 Mei 2020 yang ditandatangani Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono. Kapolda Kalsel yang saat ini dijabat Irjen Pol Yazid Fanani bakal digantikan Irjen Pol Nico Afinta.
Menjabat Kapolda Kalsel selama lebih kurang 1 tahun 8 bulan sejak dilantik pada 7 September 2018, Irjen Pol Yazid Fanani boleh berbangga ketika meninggalkan Polda Kalsel dengan kepala tegak.
Tinta emas banyak ditorehkan sosok humble ini dengan sederet prestasi selama memegang tongkat komando di Polda Kalsel.
Pembawaannya yang tenang dan penuh kesederhanaan, tak lantas membuat Yazid "biasa-biasa saja" dalam kinerja. Pelan tapi pasti, situasi kamtibmas dapat terjaga kondusif, kejahatan ditekan habis serta sindikat peredaran narkoba kelas kakap berhasil dibongkar dengan barang bukti fantastis 208 kilogram sabu-sabu dan 53.969 butir ekstasi.
Sejak awal kepemimpinannya, alumni Akpol 1988 B ini memang punya gaya tersendiri. Rendah hati dan sederhana, itulah sosok yang paling diingat anggota Polda Kalsel.
"Bapak itu tidak mau dikawal kalau pergi," ucap salah satu anggota Polda Kalsel yang menceritakan jika sang Kapolda enggan mendapat pengawalan berlebih dalam iring-iringan kendaraan selayaknya protap seorang jenderal polisi bintang dua.
Kesan lain juga nampak kala Yazid tidak pernah marah kepada anggotanya. Sang jenderal paling cerdas mengelola perasaannya hingga tak nampak emosional di hadapan anak buah.
"Kapolda sekarang susah sekali mencari marahnya," celetuk anggota lainnya yang menggambarkan begitu bersahajanya pimpinan mereka.
Di awal kepemimpinannya, Yazid menggelorakan Polda Kalsel "Berkibar" yang mana kata Berkibar merupakan akronim dari Berkinerja Dengan Benar.
Dia menekankan kepada seluruh personel untuk tidak melakukan pelanggaran yang dapat mencoreng nama institusi Polri.
Justru diharapkannya agar anggota dapat meraih prestasi dan mengangkat citra Polri menjadi jauh lebih baik lagi kedepannya serta menjadi contoh yang baik bagi masyarakat. Mengedepankan sikap humanis, itulah yang selalu menjadi penekanannya kala anggota bertindak.
Menciptakan Keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) jelas menjadi fokusnya. Ulama, tokoh adat hingga pemuda digandeng Yazid dalam setiap kebijakan dan langkah yang diambil. Begitu pula Wakapolda Kalsel Brigjen Pol Aneka Pristafuddin selalu diajak diskusi sebagai seniornya di Akademi Kepolisian yang selalu dihormati Yazid.
Stabilitas keamanan saat momen Pemilu 2019 pun jadi bukti kesuksesan kepemimpinannya hingga pesta demokrasi berjalan lancar, aman dan damai di Bumi Lambung Mangkurat.
Begitu juga acara keagamaan Haul KH Zaini bin Abdul Ghani atau akrab disapa Guru Sekumpul di Martapura, Kabupaten Banjar, berlangsung lancar tanpa insiden meski dihadiri hingga jutaan jamaah dari segala penjuru nusantara hingga luar negeri.
Yazid begitu piawai dimana anggotanya harus mengambil peran. Sehingga dalam dua kali gelaran Haul Guru Sekumpul di tahun 2019 dan 2020, aparat berhasil bersinergi dengan relawan dan unsur petugas lainnya, termasuk TNI.
Harmonisasi hubungan dengan unsur Forkopimda juga begitu dijaga pria kelahiran Kediri 29 April 1965 ini. Dalam setiap acara Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor misalnya, Yazid selalu mengupayakan hadir. Begitu pula sebaliknya, sang gubernur nampak begitu respek terhadap koleganya Kapolda Kalsel.
Hal yang sama terlihat ketika soliditas TNI-Polri sangat dijunjung. Alhasil, aparat keamanan negara di daerah ini begitu solid bersatu dalam setiap tugas.
Seperti di momen menghadapi wabah COVID-19 saat ini, Yazid menggagas pendirian Dapur Umum TNI-Polri untuk membagikan paket makanan bagi masyarakat terdampak virus corona.
Kemudian di dalam nuansa bulan suci Ramadhan, ayah tiga putra ini kembali mendirikan Dapur Lapangan TNI-Polri. Masakan yang diolah selanjutnya dibagikan untuk warga sebagai makanan sahur dan berbuka puasa.
Yazid begitu memahami kesusahan masyarakat yang kini terdampak virus corona. Sehingga sebisanya dia membantu sembari menggerakkan seluruh jajaran agar melakukan hal serupa. Masyarakat pun terus diimbau agar tetap di rumah dan mematuhi anjuran pemerintah dalam upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Tak ada rencana acara khusus dalam pelepasannya mengingat saat ini pandemi COVID-19. Meski anggota Polda Kalsel tentu tak ingin melepas kepergian sang pemimpin berlalu begitu saja.
Yazid yang selalu setia didamping sang istri Kombes Pol Rinny St. Wowor segera meninggalkan Polda Kalsel untuk selanjutnya menjabat sebagai Kepala STIK Lemdikpol.
Kesedihan ditinggal sang jenderal terbaik tak hanya dirasakan anggota Polda Kalsel, namun juga masyarakat yang begitu mengenal sosoknya yang baik dan bersahaja.
Seperti diungkapkan Ustadz Muhammad Yusuf, pengasuh Panti Asuhan Sentosa Banjarmasin. Yazid selaku donator tetap sekaligus keluarga kehormatan Panti Asuhan Sentosa Banjarmasin selalu didoakan yang terbaik agar sukses dalam menjalani karir dimanapun bertugas setimpal dengan kebaikannya
yang tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan menyantuni anak yatim.