Tanjung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tabalong telah melakukan uji coba pengembangkan tanaman lada di Desa Salikung Kecamatan Muara Uya sejak 2015.
Namun hingga kini perkembangannya belum signifikan menyusul adanya penyakit pada tanaman randu sebagai tanaman pokok untuk panjatan sulur tanaman lada serta tingginya harga kayu ulin sebagai tajar hidup tanaman palawija ini.
Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian setempat Saleh mengatakan mulai tahun ini akan memanfaatkan pohon gamal sebagai tajar hidup atau rabmatan sulur tanaman lada.
"Tanamam gamal pertumbuhannya sangat lambat dan daunnya dapat dimanfaatkan untuk ternak," jelas Saleh.
Karena itu pemanfaatan tanaman gamal sebagai rambatan sulur tanaman lada cukup murah bagi petani dibanding menggunakan kayu Ulin yang saat ini cukup langka.
Saleh menyampaikan Dinas Pertanian melalui bidang perkebunan akan melakukan rintisan pengembangan tanaman lada seluas 35 hektare dari dana APBD Provinsi Kalsel dan APBD Kabupaten Tabalong.
"Rencananya pengembangan tanaman lada 35 hektare di empat desa," jelas Saleh.
Masing - masing di Desa Palapi 5 hektare, Desa Ribang trans 20 hektare, Desa Solan 15 haktere dan Desa Hayub 5 hektare.
Sebelumnya uji coba pengembangan tanaman lada di Desa Salikung oleh Dinas Pertanian setempat mengalokasikan bantuan 6.000 bibit lada pada lahan seluas 5 hektare.
Distan manfaatkan pohon gamal untuk rambatan tanaman lada
Minggu, 3 Mei 2020 3:56 WIB