Banjarmasin (ANTARA) - Cemerlang menjalani karir politik di Kota Banjarmasin dengan sukses bertahan sebagai anggota legislatif selama empat periode secara beruntun disandang Muhammad Isnaini SE MM.
Politisi yang kini bernaung di Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) tersebut ternyata memiliki sekelumit cerita dibalik kesuksesan karir politiknya dengan mengaitkan berkat doa sang ayah memberinya nama.
"Ayah saya cerita, nama saya ini diambil dari seorang tokoh politik yang dia idolakan dan panutan," ucap pria kelahiran Banjarmasin 14 Oktober 1968 tersebut.
Entah dari itu menjadi doa yang dikabulkan sang pencipta Allah SWT, dirinya pun kini berada di politik, dengan segala likaliku menjalaninya.
Isnaini yang kini dipercaya sebagai Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin, menceritakan bagaimana perjalanan karirnya hingga sampai di politik dan duduk selama empat periode, sejak 2004-2009, 2009-2014, 2014-2019 dan 2019-2024.
Menurut alumni D3 Pendidikan Administrasi Perusahaan di Fakultas Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin ini, dirinya sebenarnya tidak memiliki cita-cita untuk menjadi politisi sejak remaja.
Bahkan, ucap pria yang kemudian menyelesaikan pendidikan SI di STIE Banjarmasin hingga S2 di perguruan tinggi yang sama itu, sempat bekerja sebagai honorarium saat pembangunan Jembatan Barito, jembatan kebanggaan warga Kalsel yang dulunya sempat menyandang jembatan layang terpanjang di Asia.
"Sempat dua tahun saya ikut di bagian Humas pada pembangunan jembatan Barito itu," ucapnya mengenang jembatan yang diresmikan pada 24 April 1997 oleh Presiden Suharto itu.
Selang itu, dia pun bekerja di Bank Bukopin sekitar setahun, baru kemudian berwirausaha mandiri hingga akhirnya terjun ikut mengurus partai.
Menurut dia, partai pertama yang diikutinya adalah Partai Bintang Reformasi (PBR) yang dulunya ditokohi dai sejuta umat, KH Zainuddin MZ.
"Saya dulu jadi sekretaris partai PBR Kota Banjarmasin, karena dulu kan sistemnya masih nomor urut, saya dinomor urut 1, terpilih lah menjadi anggota DPRD Kota Banjarmasin pada periode 2004-2009," paparnya.
Periode kedua Pileg 2009-2014, Isnaini masih setia di PBR dengan sistem perolehan suara terbanyak, dirinya kembali berhasil bertahan di dewan kota.
Menjelang Pileg 2014, partainya PBR terdegradasi, dia pun hijrah ke Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang didirikan Prabowo Subianto.
Bertarung di daerah pemilihan Banjarmasin Utara, Isnaini kembali terpilih untuk periode 2014-2019 dan berlanjut pada periode 2019-2024, kini.
Dia merasa, gedung dewan kota sudah sebagai rumahnya, karenanya tidak bisa memastikan diri kedepannya akan meninggalkan baik pensiun atau bertarung ke tingkat lebih tinggi di DPRD provinsi atau DPR RI.
Menurut dia, fokus bekerja sebagai wakil rakyat di tingkat kota diupayakan semaksimal mungkin saat ini, di mana catatan sejarah pembangunan kota ini akan diingatnya dari waktu ke waktu.
"Hampir 17 tahun sudah saya mengikuti kebijakan pembangunan kota ini dan terlibat didalamnya, saya berupaya selalu bersuara lantang demi menyampaikan aspirasi masyarakat, tentunya tidak ada yang sempurna," ujar Isnaini.
Namun dia merasa bangga bisa berbuat untuk daerah dan masyarakat pemilihnya, karena ini sebagai pengabdian dan menunaikan doa ayahnya.