Banjarmasin (ANTARA) - Pengguna jasa angkutan umum, termasuk para sopir mengharapkan segera perbaikan jalan trans Kalimantan (Transkal) yang rusak, seperti pada lintas tengah Kalimantan Selatan (Kalsel) atau yang mengarah ke daerah hulu sungai.
"Kami berharap, perbaikan jalan mengarah ke daerah hulu sungai atau Banua Anam Kalsel sebelum lebaran Idul Fitri 1441 Hijriah sudah selesai," ujar beberapa sopir angkutan penumpang umum, Senin.
Banua Anam Kalsel meliputi Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS), Hulu Sungai Tengah (HST), Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong.
Sebagaimana penuturan Halim dan Bakso, sopir - sekaligus pemilik taksi angkutan penumpang umum jurusan Banjarmasin - Banua Anam mengharapkan jalan arah hulu sungai yang mengalami kerusakan tersebut segera perbaikan jangan sampai rusak parah.
"Sebab kalau kerusakan semakin para akan mengganggu kelancaran angkutan lebaran," ujar kedua sopir/pemilik mobil Colt L300 asal "Bumi Murakata" HST tersebut atau jurusan Barabai - Banjarmasin itu.
Pewarta Antara Kalsel yang melakukan perjalanan Banjarmasin - daerah hulu sungai, Senin melaporkan, kondisi jalan arah Banua Anam tersebut kelihatannya beraspal, tapi bukan mulus karena gondokan tambal sulam yang tidak merata.
Selain itu, terdapat beberapa titik atau pada ruas jalan tertentu yang hampir rusak parah seperti antara Kecamatan Astambul - Kecamatan Matraman, Kabupaten Banjar ada jembatan kecil.
Kemudian pada lingkar Kandangan HSS terdapat dua titik yang terancam rusak parah yaitu dekat "water boom" serta dekat pertigaan Jalan Brigjen TNI HM Yusi - Jalan Melati.
Kedua titik pada Jalan HM Yusi tersebut bukan cuma kondisi jalannya yang terkelupas, tapi tergenang air - membuat badan jalan lembek, sehingga bisa membuat ambles mobil yang melintas, seperti kejadian terhadap sebuah truk malam Jumat (27/3).
Pada kesempatan terpisah, ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalsel Roy Rizali Anwar mengatakan, jalan Transkal (termasuk jalan lingkar Kandangan) statusnya jalan nasional atau jalan negara.
"Oleh sebab itu, pada prinsipnya tanggung jawab pembiayaan pemerintah pusat atau Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia," ujar ma tersebut.
"Sebagai perpanjangan tangan Kementerian PUPR di daerah ada Balai Besar. Untuk Balai Besar Jalan dan Jembatan Wilayah Kalimantan berada di Jalan Brigjen TNI H Hasan Basri/Kayu Tangi Banjarmasin," demikian Roy.