Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Jepang Motegi Toshimitsu bertukar pendapat tentang kondisi penyebaran wabah COVID-19.
Pembicaraan tersebut dilakukan kedua menlu melalui sambungan telepon selama kurang lebih 25 menit pada Senin (23/3).
Dalam keterangan tertulis Kedubes Jepang di Jakarta, Selasa, disebutkan bahwa kedua menlu sepakat untuk melanjutkan kerja sama secara erat untuk mencegah penyebaran wabah tersebut.
“Menlu Motegi menyampaikan mutlak pentingnya kerja sama antara masyarakat internasional demi mencegah penyebaran wabah ini,” demikian keterangan tersebut.
Selain itu, Jepang telah memutuskan untuk berkontribusi memberikan bantuan senilai 1,5 miliar yen (sekitar Rp223,9 miliar) melalui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Dana Anak-Anak PBB (UNICEF), bagi negara-negara yang terdampak wabah ini.
Baca juga: Pemkot Jakpus memberi bantuan makanan bagi keluarga terdampak COVID-19
Menanggapi hal tersebut, Menlu Retno menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan yang diberikan Jepang.
Dalam cuitan di akun Twitter-nya, Menlu Retno juga menyampaikan apresiasi tertinggi atas kerja sama Jepang dalam evakuasi 69 WNI kru kapal Diamond Princess dari Yokohama ke Tanah Air.
Usai dievakuasi pada 1 Maret lalu, puluhan WNI tersebut menjalani karantina selama 14 hari di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu.
“Para WNI kru kapal sekarang telah pulih sepenuhnya dan dikonfirmasi negatif COVID-19,” cuit Menlu Retno.
Had a phone call with Minister Toshimitsu Motegi of Japan (23/3). Conveyed my highest appreciation for the cooperation extended by Japan in the evacuation of Indonesian crew aboard the Diamond Princess cruise. pic.twitter.com/TUkvajJGXg
— Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (@Menlu_RI) March 23, 2020
Baca juga: Yordania mengirim makanan ke setiap rumah warga selama karantina