Banjarmasin (ANTARA) - Komunitas masyarakat terasing atau KMT yang tinggal di pedalaman Pegunungan Meratus Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel) juga menginginkan peningkatan kualitas sumber daya manusia mereka.
"Keinginan itu terungkap ketika saya reses," ujar wakil rakyat asal daerah pemilihan (dapil) Kalsel IV/Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS) dan HST tersebut, Athailah Hasbi SH di Banjarmasin, Rabu.
Oleh sebab itu, sebagai salah satu upaya meningkatkan sumber daya manusia (SDM) tersebut, KMT Meratus mengharapkan pembangunan/keberadaan Sekolah Menengah Kejuruan atau Sekolah Menengah Atas (SMK/SMA) di wilayah Kecamatan Hantakan.
Pasalnya di wilayah Kecamatan Hantakan tersebut belum ada SMK atau SMA, oleh karena itu penduduk setempat yang mau melanjutkan pendidikan sampai Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) harus pergi jauh - minimal jarak tempuh sepuluh kilometer.
Sebagai contoh, untuk SMK pada saat ini baru ada di Pagat, ibu kota Kecamatan Batu Benawa, HST atau berjarak sekitar sepuluh kilometer dari Hantakan.
Menanggapi keinginan warga Dayak Meratus tersebut, Athailah yang juga anggota Komisi IV Bidang Kesra DPRD Kalsel akan berusaha memperjuangkan kepada pemerintah provinsi (Pemprov) melalui Komisinya.
Hantakan (sekitar 179 kilometer utara Banjarmasin) pemekaran dari Kecamatan Batu Benawa, HST yang pemerintahannya juga mengayomi warga KMT atau Dayak Meratus.
Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Kalsel tersebut pada kesempatan reses kali ini (19 - 23 Februari 2020) ke HST dengan menemui konstituennya antara lain di Kecamatan Hantakan, Batu Benawa, Pandawan dan Kecamatan Haruyan.
Sebagai catatan dalam upaya peningkatan SDM Bumi Murakata HST, pada masa Gubernur Kalsel Syarkawi atau awal tahun 1960-an, Barabai (165 kilometer utara Banjarmasin), ibu kota Kabupaten tersebut mendapat predikat sebagai kota pelajar.
Sementara sejarah Kalsel juga mencatat, kepemimpinan atau gubernur provinsi tersebut sampai saat ini terbanyak dari Bumi Murakata HST.
Murakata singkatan dari kata-kata Musyawarah, Rakyat Mufakat dan Seiasekata merupakan motto daerah HST yang menggunakan lambang bergambar buler padi dan pohon karet.