Banjarmasin (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhammad Syaripudin mengungkapkan, warga pesisir Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) atau yang berada di wilayah timur provinsinya tersebut mengeluhkan abrasi karena terpaan arus gelombang Laut Jawa.
"Keluhan warga masyarakat tersebut ketika saya reses," ungkap wakil rakyat asal daerah pemilihan (dapil) Kalsel VI/Kabupaten Kotabaru dan Tanbu tersebut di Banjarmasin, Selasa.
"Pasalnya abrasi kian meluas dan dikhawatirkan akan menggeros permukiman penduduk setempat," lanjutnya mengutip keluhan warga Desa Dua Laut Kecamatan Sungai Loban, Tanbu tersebut.
Oleh karena itu, masyarakat Desa Dua Laut (sekitar 200 kilometer timur Banjarmasin), Kecamatan Sungai Loban tersebut meminta rencana pembangunan siring atau turap bisa segera terealisasi.
Saat menjaring aspirasi masyarakat, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPIP) tersebut bertemu dengan Kepala Desa Dua Laut, Muhammad Ayub.
Ayub menceritakan, pemerintah sudah berencana membangun siring pantai tersebut supaya abrasi tidak semakin meluas, namun sayangnya, dua tahun berlalu belum kunjung terealisasi.
Bang Dhin, demikian sapaan akrab M Syaripudin itu mengatakan, setelah menerima informasi tersebut dia langsung melaporkan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR)) Kalsel agar segera menindaklanjuti.
“Rencana, dalam waktu dekat aku dan Dinas PUPR Kalsel mau bertemu Balai Sungai membicarakan soal abrasi tersebut," lanjut wakil rakyat yang sedang bergabung dengan kaula muda itu.
Selain menahan ombak supaya tidak abrasi, dia menyebutkan, pantai yang memiliki pemandangan indah tersebut bisa pula menjadi lokasi objek wisata.
Dia juga mengharapkan pemerintah daerah jeli melihat potensi wisata yang bisa menjadi salah satu daya tarik daerah dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Apalagi Tanbu memiliki banyak objek h potensial, seperti objek wisata bahari yang bisa menjadi sumber PAD," demikian Bang Dhin.
Warga pesisir Tanbu Kalsel keluhkan abrasi
Selasa, 25 Februari 2020 7:17 WIB