Amuntai, (Antaranews Kalsel) - Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan perlu pusat informasi untuk mempromosikan berbagai jenis kerajinan yang dihasilkan para perajin daerah tersebut secara global.
Dewan Pengawas BP3TI Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Hari Utama Ribowo di Amuntai, Minggu mengatakan, daerah ini memiliki sentra kerajinan yang cukup banyak, namun belum ditunjang oleh keberadaan Pusat Layanan Informasi global seperti internet.
Padahal sejak 2009 Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melalui Badan Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) telah menyediakan jasa akses internet yang murah,sehat dan aman.
Jasa tersebut diperuntukkan bagi para pelaku usaha industri kecil dan menengah dengan mengadakan Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) Sentra Produktif.
Menurut Hari, PLIK Sentra Produktif merupakan layanan akses internet pada kawasan yang menjadi pusat usaha mikro, kecil dan menengah dengan membantu menyediakan layanan informasi bagi pengembangan usaha.
"Di Kalsel kita sudah alokasikan sebanyak 40 layanan jenis ini, namun untuk Kabupaten HSU belum ada," katanya.
Hari yang menjadi narasumber pada kegiatan Sosialisasi dan Publikasi Program KPU/USO di Gedung Agung Amuntai, menginformasikan sejumlah Program KPU/USOdalam menyediakan jasa akses internet.
Berbagai program tersebut diantaranya seperti Desa Berdering, Desa Pintar, PLIK, Mobile PLIK, PLIK Sentra Produktif, Wifi Kabupaten danBTS Perbatasan.
Program ini, diakuinya masih dalam tahap penyempurnaan dan terus ditambah setiap tahunnya sehingga berbagai kekurangan dan persoalan masihbanyak ditemui dilapangan.
"Seperti belum adanya PLIK Sentra Produktif di Kabupaten HSU padahal daerah ini banyak memiliki sentra usaha mikro," katanya.
Hari Utama hanya menyarankan agar PLIK di ibukota kecamatan dapat difungsikan menjadi PLIK Sentra Produktif.
"Di Bali upaya seperti ini juga dilakukan oleh pihak pengelola PLIK, dan apabila program ini diperpanjang, lanjutnya maka ada kemungkinan PLIK Sentra Produktif juga dilokasikan HSU," imbuhnya.
Hari mengakui jika diawal pelaksanaan PLIK, pihak Pemda memang belum begitu dilibatkan dalam kegiatan ini sehingga keberadaan PLIK kurang begitudiketahui aparat kecamatan.
Namun pada pelaksanaan kegiatan Mobile PLIK pihaknya mulai berkoordinasi dengan pihak Pemda dimana pada kegiatan Mobile PLIK diluncurkan operasional Mobil PLIK atau mobil layanan internet keliling.
Kabupaten HSU sendiri mendapatkan sebanyak 3 unit Mobil PLIK yang beroperasi ke wilayah-wilayah kecamatan yang belum terjangkau akses informasidari internet.
"Kalau PLIK sifatnya menetap di ibu kota kecamatan, sedang Mobile PLIK bergerak dari satu lokasi ke lokasi lain untuk memberikan jasalayanan internet kepada masyarakat" jelasnya.
Kepala Bidang Kominfo pada Dinas Perhubungan dan Kominfo Kabupaten HSU Syahbudianoor mengatakan untuk wilayah HSU yang berawa-rawa dan terpencilseperti Kecamatan Paminggir yang belum memiliki akses jalur darat lebih membutuhkan layanan kapal internet dibandingkan mobil internet.
"Untuk Kapal internet ini Sudah ada 1 unit di Banjarmasin dan Kalsel satu-satunya yang mendapat bantuan kapal ini namun belum dihibahkan dari pusat" terang Syahbudianoor di sela sosialisasi.
Ia juga menyayangkan peralatan Wifi kabupaten yang di HSU tidak terpasang di kecamatan paling ujung yang merupakan wilayah kecamatan hasil pemekaran tersebut yang sebenarnya harus diprioritaskan.
Alternatif lain agar daerah terpencil mendapat akses layanan internet adalah dengan mengalihkan PLIK dari wilayah kecamatan lain yang sudah kurangmemerlukannya seperti PLIK Kecamatan Amuntai Tengah yang merupakan wilayah ibu kota kabupaten HSU sudah banyak berdiri layanan Warung Internet, Wifi dan sebagainya.
"Lebih baik alihkan saja ke Paminggir yang lebih membutuhkan" pungkasnya.