Paris (ANTARA) - Prancis pada Minggu mengaku pihaknya berharap dapat mengevakuasi ratusan warga negaranya dari wilayah Wuhan di China, pusat wabah virus corona.
Menteri Kesehatan Prancis Agnes Buzyn menyebutkan setiap keputusan soal pelarangan penerbangan dari China akan ditentukan oleh Uni Eropa. Pihaknya menolak seruan penggunaan pemindai suhu bagi penumpang yang terbang dari China, yang dinilainya tidak efektif.
"Warga negara Prancis akan dipulangkan melalui jalur udara, dengan kesepakatan dari otoritas China. Proses ini akan berlangsung pada pertengahan pekan," kata Buzyn kepada awak media.
Baca juga: Virus corona hingga banjir yang merendam Kabupaten Bandung
Prancis berharap dapat menjemput sekitar ratusan dari 800 warga negara mereka yang tinggal di daerah Wuhan. Mereka akan ditempatkan di karantina selama 14 hari guna menghindari penyebaran virus di Prancis.
Buzyn mengatakan bahwa menyusul penemuan tiga infeksi virus corona di Prancis pada Jumat, yakni tiga warga negara China, tidak ada kasus terkonfirmasi lebih lanjut.
Buzyn menolak perlunya pemindai suhu penumpang pesawat dari China.
Menurutnya, pemindai suhu memberikan kesan aman, namun tidak membantu sebab gejala penyakit dapat muncul di kemudian dan aspirin mampu menurunkan suhu badan untuk sementara.
"Terbukti tiga pasien dengan virus corona terkonfirmasi di Prancis tidak akan terdeteksi dengan pemindai suhu. Mereka semua tiba di sini tanpa adanya demam dan menunjukkan gejala penyakit," katanya.
Sumber: Reuters
Baca juga: Ombudsman minta pemerintah larang pekerja asal China
Prancis evakuasi warganya dari Wuhan
Senin, 27 Januari 2020 8:24 WIB