Buntok (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran mengakui jembatan Sei Ayuh dan Sei Bahalang Bangkuang yang telah selesai dibangun dan dipergunakan, merupakan janji kepada masyarakat di Daerah Aliran Sungai Barito, khususnya Kabupaten Barito Selatan, beberapa tahun silam.
"Selesainya dua jembatan itu juga bukti bahwa program saya bersama Habib Ismail Bin Yahya, selaku Gubernur dan Wakil Gubernur, merata di seluruh Kalteng," kata Sugianto saat meresmikan jembatan Sei Ayuh dan Sei Bahalang Bangkuang di Desa Tabak Kanilan, Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Jumat.
Jembatan Sei Ayuh terletak di Desa Tabak Kanilan, Kecamatan Gunung Bintang menghubungkan sekaligus memperpendek jarak tempuh Kabupaten Barito Selatan dan Barito Utara (Barut). Sedangkan Jembatan Bahalang Bangkuang di Desa Telang Siong, Kecamatan Karau Kuala menghubungkan sekaligus mempersingkat jarak tempuh Kabupaten Barito Selatan dengan Barito Timur.
Dia mengatakan setelah menyelesaikan pembangunan jembatan Sei Ayuh, rencananya akan dilakukan pelebaran jalan di sepanjang Desa Tabak Kanilan sampai perbatasan Kabupaten Barito Selatan dengan Barito Utara.
"Saya sudah berkomunikasi dengan Kepala Dinas PUPR Kalteng, setidaknya jalan dari Desa Tabak Kanilan hingga perbatasan Barsel dengan Barut lebarnya sekitar 6 meter. Jadi masyarakat lebih nyaman melintas, baik dari Barsel ke Barut maupun sebaliknya," kata Sugianto.
Orang nomor satu di provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila itu menyadari betul betapa pentingnya keberadaan infrastruktur jalan maupun jembatan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Hanya, dengan keterbatasan anggaran Pemprov Kalteng, maka pembangunan infrastruktur dilakukan secara bertahap dan melihat skala prioritas.
Dia pun memastikan akan terus memfokuskan pembangunan infrastruktur di seluruh Provinsi Kalteng sampai kondisinya benar-benar mantap. Dengan begitu, beban biaya yang dikeluarkan transportasi pengangkut bahan makanan ataupun lainnya bisa berkurang.
"Kalau biaya transportasi pengangkutan itu bisa dikurangi, maka harga-harga bahan pokok bisa dikurangi, pengeluaran masyarakat pun pastinya juga berkurang. Produksi pertanian maupun usaha-usaha masyarakat dengan mudah didistribusikan ke seluruh Kalteng, bahkan provinsi lain di Indonesia," demikian Sugianto.