Amuntai (ANTARA) - Balai penyuluh pertanian (BPP) di Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan mengembangkan budidaya tanaman sawi sendoy (Pakcoy) secara hidroponik.
Hidroponik merupakan tehnik budidaya tanaman menggunakan media air tanpa.sedikitpun menggunakan media tanah.
Bupati HSU H Abdul Wahid HK belum lama ini sempat mengunjungi Budidaya Pakcoy secara Hidroponik yang dikembangkan BPP Amuntai Selatan di Desa Telaga Hanyar.
"Salah satu terobosan yang sangat berguna bagi masyarakat kita karena wilayah Hulu Sungai Utara yang terdiri atas perairan rawa sangat cocok dengan tehnik budidaya Hidroponik," ujar Wahid.
Wahid mengatakan, budidaya Pakcoy cukup menjanjikan bagi masyarakat, karena kebutuhan akan tanaman sayur ini cukup tinggi setiap harinya dan harganya juga cukup lumayan berkisar Rp1500 hingga Rp3000 per ikat.
Salah seorang penyuluh Syarif Fadillah menjelaskan tehnik rakit apung ini memungkinkan untuk media penanaman bisa dilakukan di air.
"Hasil panen bisa lebih cepat karena tidak harus mengolah tanah Iagi, cukup menyediakan kolam seluas 4,5 x 2 meter persegi," terangnya.
Dikatakan, melalui cara Hidropik kebutuhan tanaman lebih sedikit terhadap air, jika dibanding budidaya menggunakan media tanah, petani hanya perlu memperhatian kebutuhan nutrisi bagi tanaman Hidroponik.
Saat kunjungan bupati,diperagakan cara budidaya Hidropinik Pakcoy mulai dari proses pembibitan, penyiapan media tanam, pemberian nutrisi hingga pemetikan, bahkan bupati mempraktekan sendiri dengan tangannya.
Syarif menjelaskan, untuk kapasitas air tidak perlu terlalu dalam, kolam diberikan airator aquarium kecil di bagian sudut, sehingga nantinya sirkulasi pupuk atau nutrisi tanaman bisa lebih merata.
Sebelumnya bibit tanaman disemaikan di spon seukuran dadu yang telah diberi lubang kecil untuk tempat bibit.
Sekitar seminggu setelah disemai, maka bibit Pakcoy siap dipindahkan ke kolam, dengan terlebih dahulu diletakkan sterofom yang diberi lubang seukuran dengan spons untuk meletakkan anak pakcoy, dimana kolam bisa muat 360 lubang tanam.
“Sangat mudah, tidak perlu media tanah, tidak perlu pestisida, sehingga sudah pasti sehat, dan yang penting modal untuk tehnik rakit apung ini sangat ekonomis, sehingga untungnya nanti bisa lebih dirasakan petani," katanya.
Syarif berharap ini bisa membantu meningkatkan kesejahteraan para petani yang ada di HSU dan tentunya ini juga dalam rangka mendukung daripada program HSU Bebas Stunting.
HSU kembangkan budidaya Pakcoy secara hidroponik
Rabu, 8 Januari 2020 13:23 WIB
Salah satu terobosan yang sangat berguna bagi masyarakat kita karena wilayah Hulu Sungai Utara yang terdiri atas perairan rawa sangat cocok dengan tehnik budidaya Hidroponik,