Satgas pangan dan TPID pantau harga sembako

Tabalong (ANTARA) - Satuan Tugas Pangan dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, melakukan pemantauan harga kebutuhan pokok di Pasar Tanjung untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga menjelang natal dan tahun baru.

Pengecekan harga dipimpin langsung Kapolres Tabalong AKBP M Muchdori dan Ketua Harian TPID setempat Abdul Muthalib Sangadji, Kasatreskrim Iptu Matnur serta anggota tim. Termasuk perwakilan instansi terkait dan Satuan Polisi Pamong Praja juga dilibatkan kegiatan ini.

"Kita mengantisipasi praktik penimbunan kebutuhan pokok menjelang natal dan tahun baru," kata Kapolres Tabalong AKBP M Muchdori, Jumat.

Secara langsung tim Satgas pangan maupun TPID menemui sejumlah pedagang dan mengumpulkan informasi terkait harga kebutuhan pokok.

Termasuk prosentase kenaikan harga sembako menjelang perayaan Natal dan tahun baru 2020.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tabalong Norzain Ahmad Yani menyampaikan hasil pemantauan secara umum harga masih dalam batas wajar.

"Hanya beberapa komoditas seperti daging dan ayam ras yang naik sejak bulan maulid lalu," jelas Norzain yang juga anggota TPID Kabupaten Tabalong.

Terpisah, Satgas Pangan Polda Kalimantan Selatan juga terus melakukan pemantauan ke pasar-pasar tradisional dan modern guna mengetahui stok dan stabilitas harga bahan pokok jelang hari besar keagamaan yaitu Natal dan Tahun Baru.

"Hasil pantauan kami bersama dinas terkait semua bahan pokok seperti sembako dan bahan penting lainnya tidak mengalami kenaikan harga dan stoknya juga cukup," terang AKBP H Suyitno Ardhi, Tim Satgas Pangan Polda Kalsel.

Dari hasil sidaknya ke dua pasar tradisional di Banjarmasin yaitu Pasar Sentra Antasari dan Pasar Kalindo serta supermarket Lotte Mart, Suyitno tidak melihat adanya gejolak baik itu yang dikeluhkan pedagang ataupun masyarakat sebagai konsumen.

"Sesuai Peraturan Menteri Perdagangan, ada harga acuan dan Harga Eceran Tertinggi (HET), jadi patokan kami dari itu saja. Jika ada yang melebihi, langsung kami telusuri penyebabnya," ujar Suyitno.