Pangkalpinang (ANTARA) - Bencana banjir yang terjadi akibat hujan lebat dan air pasang selama bulan Desember 2019 berdampak pada 4.000 warga Provinsi Bangka Belitung menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat.
Menurut Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Aswind, di Pangkalpinang, Jumat, korban banjir tersebar di Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, Belitung, dan Belitung Timur, tempat banjir menimbulkan genangan setinggi 30 cm sampai dua meter.
"Curah hujan yang ekstrem ditambah pasang air laut ini mengakibatkan sungai meluap dan merendam pemukiman warga yang berada di dataran rendah," katanya.
Baca juga: Presiden : Persoalan Jakarta hanya banjir dan macet
"Dalam bulan ini banjir terjadi di empat kabupaten/kota dan tidak ada korban jiwa," ia menambahkan.
Ia mengutip prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), yang menyebutkan bahwa puncak musim hujan di Bangka Belitung terjadi Februari 2020 sehingga banjir, tanah longsor, dan bencana alam lain masih berpotensi terjadi hingga tiga bulan ke depan.
Aswind mengimbau warga untuk selalu mewaspadai kemungkinan terjadi bencana alam selama musim penghujan dan memastikan saluran air tidak terhambat.
Baca juga: Ribuan rumah di Pangkalpinang terendam banjir
"Kami mengimbau masyarakat tidak membuang sampah sembarangan, karena sampah ini salah satu penyebab tersumbatnya saluran dan pembuangan air sehingga mengakibatkan banjir serta genangan air di saat hujan lebat turun," katanya.
4.000 warga Bangka Belitung terdampak banjir selama Desember 2019
Jumat, 20 Desember 2019 10:53 WIB