Indonesia akan curi poin di tunggal
Selasa, 3 Desember 2019 7:59 WIB
Manila, Filipina (ANTARA) - Indonesia akan mengandalkan nomor ganda dan mencuri satu poin dari sektor tunggal dalam pertandingan final beregu putri bulu tangkis Asian Games 2019 di Munbtilunpa Sport Complex Manila, Selasa.
Menghadapi tim bulu tangkis putri Thailand bukan hal yang mudah bagi Indonesia, karena melihat dari peringkat dunia dan pengalaman bermain, putri-putri negeri gajah putih tersebut sangat diunggulkan terutama di sektor tunggal. Sementara untuk sektor ganda, regu Indonesia sedikit lebih unggul meski tanpa diperkuat Greysia Polii.
Sejarah juga mencatat bahwa Indonesia selalu tumbang dari Thailand dalam dua pertemuan terakhir, yaitu di fase grup Uber Cup 2016 saat itu Indonesia kalah 2-3, dan perempat final Uber Cup 2018 juga kalah dengan skor yang sama.
Untuk nomor beregu putri SEA Games, Thailand juga mendominasi terbukti dengan selalu meraih medali emas dari nomor beregu putri sejak 2011, ketika Thailand membuat pendukung Indonesia yang hadir di Istora Senayan terdiam.
Baca juga: Dua tunggal putri Indonesia ke babak perempat final Chinese Taipei Open
Susunan pemain terbaik
Menghadapi Thailand dalam partai perebutan medali emas SEA Games 2019, Indonesia masih akan menurunkan susunan pemain yang sama karena susunan itulah yang terbaik.
Pada partai pertama Indonesia akan menurunkan tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung. Ia akan berhadapan dengan tunggal putri andalan Thailand yang menempati peringkat lima dunia, Ratchanok Intanon.
Dari catatan rekor pertemuan kedua pemain terbaik masing-masing negara tersebut, sulit rasanya bagi Gregoria untuk mengalkahkan Itanon, tetapi melihat jalannya pertandingan terakhir mereka yang berlangsung ketat, peluang menang Gregoria masih terbuka.
Ratchanok Intanon masih perkasa dalam head-to-head alias rekor pertemuannya dengan Gregoria Mariska Tunjung. Dari enam pertemuannya sejak Indonesia Open 2018, Gregoria belum sekalipun meraih kemenangan atas Intanon. Terakhir kali, Gregoria menelan kekalahan dari Intanon pada Kejuaraan Dunia 2019 di Basel, Swiss dengan skor 21-18, 21-23, 10-21.
Pada partai kedua, Indonesia akan menurunkan pasangan Ni Ketut Mahadewi Istarani/Apriyani Rahayu melawan Rawinda Prajongjai/Puttita Supajirakul.
Kedua pasangan ini belum pernah bertemu satu kalipun karena Ketut Apriyani adalah pasangan dadakan yang baru dipasangkan di SEA Games kali ini. Apriyani biasanya berpasangan dengan Greysia Polii sedangkan Ketut dengan Anggia Sita.
Namun meskipun baru dipasangkan, Ketut/Apriyani sudah terlihat kompak dan memperlihatkan permainan yang bagus di dua babak sebelumnya. Ketut, walaupun tidak secerdik dan sekuat Greysia dalam menyerang, memiliki permainan yang safe. Ia jarang melakukan kesalahan sendiri.
Pada partai ketiga akan mempertemukan Fitriani melawan Busanan Ongbamrungphan. Melihat catatan rekor, Fitriani sebenarnya pemain yang punya peluang paling besar untuk mencuri poin dari sektor tunggal.
Pebulu tangkis binaan klub Eksis Jakarta ini unggul dalam rekor pertemuannya melawan Ongbamrungphan. Dari empat pertemuannya, Fitriani meraih tiga kali kemenangan dan satu kali kalah.Fitriani juga menjadi pemenang dalam pertemuan terakhir dengan Ongbamrungphan pada final Thailand Masters 2019 pada Januari silam dengan skor 21-12 dan 21-14.
Baca juga: Ketut/Rizki ingin tampil lebih baik di perempat final Asia Mixed Team
Penampilan buruk
Namun, pada SEA Games kali ini, penampilan Fitriani boleh dikatakan buruk. Ia menjadi satu-satunya pemain yang kalah ketika menghadapi Vietnam dan Singapura.
"Pola permainan saya sudah terbaca.Lawan sudah mengantisipasi permainan saya. Sementara saya mainnya gitu-gitu aja," kata Fitriani tentang dua kekalahan yang dideritannya itu.
Untuk merebut poin di partai final, Fitriani mengatakan berusaha akan mengubah pola permainan dan bermain lebih variatif.
"Lawan pasti udah mengantisipasi permainan saya. Saya harus siap dengan cara main yang beda," katanya.
Pada partai keempat akan mempertandingkan nomor ganda antara Sitia Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto dan Chayanit Chaladchalam/Phataimas Muenwong. Seperti halnya Ketut/Apriyani dan Prajongjai/Supajirakul, kedua pasangan ganda putri tersebut belum pernah bertemu satu kalipun. Namun, melihat permainan pasangan muda Indonesia yang sangat bertenaga, peluang mereka merebut poin sangat besar.
Pada parta terakhir, Ruselli Hartawan akan menjadi amunisi pamungkas Indonesia jika skor imbang 2-2. Ruselli akan bertanding melawan Pornpawee Chochuwong. Dari rekor pertemuan, mereka berdua baru satu kali bertemu pada ajang Malaysia Masters tahun 2017. Ketika itu, Ruselli Hartawan harus mengakui keunggulan Chochuwong dengan skor akhir 12-21, 21-16, 11-21
Berikut lineup Indonesia vs Thailand pada babak final beregu putri bulutangkis SEA Games 2019:
1. WS1 - Gregoria Mariska Tunjung vs Ratchanok Intanon
2. WD1 - Ni Ketut Mahadewi Istarani/Apriyani Rahayu vs Puttita Supajirakul/Rawinda Prajongjai
3. WS2 - Fitriani vs Busanan Ongbamrungphan
4. WD2 - Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto vs Chayanit Chaladchalam/Pathaimas Muenwong
5. WS3 - Ruselli Hartawan vs Pornpawee Chochuwong
Menghadapi tim bulu tangkis putri Thailand bukan hal yang mudah bagi Indonesia, karena melihat dari peringkat dunia dan pengalaman bermain, putri-putri negeri gajah putih tersebut sangat diunggulkan terutama di sektor tunggal. Sementara untuk sektor ganda, regu Indonesia sedikit lebih unggul meski tanpa diperkuat Greysia Polii.
Sejarah juga mencatat bahwa Indonesia selalu tumbang dari Thailand dalam dua pertemuan terakhir, yaitu di fase grup Uber Cup 2016 saat itu Indonesia kalah 2-3, dan perempat final Uber Cup 2018 juga kalah dengan skor yang sama.
Untuk nomor beregu putri SEA Games, Thailand juga mendominasi terbukti dengan selalu meraih medali emas dari nomor beregu putri sejak 2011, ketika Thailand membuat pendukung Indonesia yang hadir di Istora Senayan terdiam.
Baca juga: Dua tunggal putri Indonesia ke babak perempat final Chinese Taipei Open
Susunan pemain terbaik
Menghadapi Thailand dalam partai perebutan medali emas SEA Games 2019, Indonesia masih akan menurunkan susunan pemain yang sama karena susunan itulah yang terbaik.
Pada partai pertama Indonesia akan menurunkan tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung. Ia akan berhadapan dengan tunggal putri andalan Thailand yang menempati peringkat lima dunia, Ratchanok Intanon.
Dari catatan rekor pertemuan kedua pemain terbaik masing-masing negara tersebut, sulit rasanya bagi Gregoria untuk mengalkahkan Itanon, tetapi melihat jalannya pertandingan terakhir mereka yang berlangsung ketat, peluang menang Gregoria masih terbuka.
Ratchanok Intanon masih perkasa dalam head-to-head alias rekor pertemuannya dengan Gregoria Mariska Tunjung. Dari enam pertemuannya sejak Indonesia Open 2018, Gregoria belum sekalipun meraih kemenangan atas Intanon. Terakhir kali, Gregoria menelan kekalahan dari Intanon pada Kejuaraan Dunia 2019 di Basel, Swiss dengan skor 21-18, 21-23, 10-21.
Pada partai kedua, Indonesia akan menurunkan pasangan Ni Ketut Mahadewi Istarani/Apriyani Rahayu melawan Rawinda Prajongjai/Puttita Supajirakul.
Kedua pasangan ini belum pernah bertemu satu kalipun karena Ketut Apriyani adalah pasangan dadakan yang baru dipasangkan di SEA Games kali ini. Apriyani biasanya berpasangan dengan Greysia Polii sedangkan Ketut dengan Anggia Sita.
Namun meskipun baru dipasangkan, Ketut/Apriyani sudah terlihat kompak dan memperlihatkan permainan yang bagus di dua babak sebelumnya. Ketut, walaupun tidak secerdik dan sekuat Greysia dalam menyerang, memiliki permainan yang safe. Ia jarang melakukan kesalahan sendiri.
Pada partai ketiga akan mempertemukan Fitriani melawan Busanan Ongbamrungphan. Melihat catatan rekor, Fitriani sebenarnya pemain yang punya peluang paling besar untuk mencuri poin dari sektor tunggal.
Pebulu tangkis binaan klub Eksis Jakarta ini unggul dalam rekor pertemuannya melawan Ongbamrungphan. Dari empat pertemuannya, Fitriani meraih tiga kali kemenangan dan satu kali kalah.Fitriani juga menjadi pemenang dalam pertemuan terakhir dengan Ongbamrungphan pada final Thailand Masters 2019 pada Januari silam dengan skor 21-12 dan 21-14.
Baca juga: Ketut/Rizki ingin tampil lebih baik di perempat final Asia Mixed Team
Penampilan buruk
Namun, pada SEA Games kali ini, penampilan Fitriani boleh dikatakan buruk. Ia menjadi satu-satunya pemain yang kalah ketika menghadapi Vietnam dan Singapura.
"Pola permainan saya sudah terbaca.Lawan sudah mengantisipasi permainan saya. Sementara saya mainnya gitu-gitu aja," kata Fitriani tentang dua kekalahan yang dideritannya itu.
Untuk merebut poin di partai final, Fitriani mengatakan berusaha akan mengubah pola permainan dan bermain lebih variatif.
"Lawan pasti udah mengantisipasi permainan saya. Saya harus siap dengan cara main yang beda," katanya.
Pada partai keempat akan mempertandingkan nomor ganda antara Sitia Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto dan Chayanit Chaladchalam/Phataimas Muenwong. Seperti halnya Ketut/Apriyani dan Prajongjai/Supajirakul, kedua pasangan ganda putri tersebut belum pernah bertemu satu kalipun. Namun, melihat permainan pasangan muda Indonesia yang sangat bertenaga, peluang mereka merebut poin sangat besar.
Pada parta terakhir, Ruselli Hartawan akan menjadi amunisi pamungkas Indonesia jika skor imbang 2-2. Ruselli akan bertanding melawan Pornpawee Chochuwong. Dari rekor pertemuan, mereka berdua baru satu kali bertemu pada ajang Malaysia Masters tahun 2017. Ketika itu, Ruselli Hartawan harus mengakui keunggulan Chochuwong dengan skor akhir 12-21, 21-16, 11-21
Berikut lineup Indonesia vs Thailand pada babak final beregu putri bulutangkis SEA Games 2019:
1. WS1 - Gregoria Mariska Tunjung vs Ratchanok Intanon
2. WD1 - Ni Ketut Mahadewi Istarani/Apriyani Rahayu vs Puttita Supajirakul/Rawinda Prajongjai
3. WS2 - Fitriani vs Busanan Ongbamrungphan
4. WD2 - Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto vs Chayanit Chaladchalam/Pathaimas Muenwong
5. WS3 - Ruselli Hartawan vs Pornpawee Chochuwong