Oleh Imam Hanafi
Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Masyarakat di Pulau Sebuku Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, hingga saat ini masih mengandalkan air hujan, air sumur gali, dan air sungai untuk keperluan sehari-hari.
Kepala Dinas Cipta Karya, Permukiman dan Perumahan Kotabaru H Akhmad Rivai, di Kotabaru, Rabu, mengatakan, air bersih yang dimanfaatkan masyarakat Kecamatan Pulau Sebuku, umumnya dari air sungai yang bersumber dari tadah hujan, dan air sumur baik sumur gali maupun sumur bor.
"Untuk itu, APBD Kotabaru 2013 mengalokasikan dana sebesar Rp65 juta untuk pembangunan prasarana air bersih di Desa Sungai Bali, Pulau Sebuku," ujarnya.
Sesuai misi dan visi Bupati Kotabaru H Irhami Ridjani, upaya memenuhi kebutuhan air bersih kini terus digenjot.
Di antaranya inventarisasi sumber air sumur dan air sungai, peningkatan sarana, dan prasarana seperti, pengadaan tandon, pengadaan pipa, mesin pompa.
Rivai mengharapkan, Camat Pulau Sebuku Abdul Wahid, untuk berinisiatif melibatkan perusahaan setempat dalam pemenuhan air bersih kepada warganya.
"Selain mengharapkan dana dari APBN, dan APBD, Camat Pulau Sebuku bisa koordinasi dengan perusahaan-perusahaan yang ada di wilayahnya melalui program Coorporate Social Responsibility (CSR) untuk menyediakan sarana dan prasarana air bersih bagi masyarakat," jelasnya.
Camat Pulau Sebuku Abdul Wahid mengakui, pengelolaan air bersih hanya dilakukan oleh masyarakat secara swadaya, dibantu pemerintah daerah serta perusahaan bijih besi PT Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO), dan perusahaan tambang batubara PT Bahari Cakrawala Sebuku.
Sementara itu, Kecamatan Pulau Sebuku yang terletak sekitar empat mill sebelah utara Pulaulaut Kotabaru, memiliki delapan desa, meliputi, Desa Sekapung, Kanibungan, Mandin, Belambus, Sarakaman, Sungai Bali, Rampa dan Desa Ujung.