Banjarmasin (ANTARA) - Sebagai seorang wanita, tentunya tidak mudah dalam menjalani sebuah pekerjaan. Terlebih jika sudah berkeluarga sembari mengurus anak dan suami.
Kepiawaian membagi waktu menjadi tantangan tersendiri, mengingat antara karir dan kewajiban sebagai ibu rumah tangga mesti harus berjalan seimbang agar salah satunya tak saling dikalahkan.
Wanita yang satu ini cukup beruntung. Suami dan anaknya begitu memahami pekerjaannya di dunia perbankan yang super sibuk, bahkan harus pulang hingga larut malam sepertinya sudah menjadi hal yang biasa.
"Anak kadang saya bawa ke kantor biar dia melihat pekerjaan mamanya, alhamdulilah semakin tumbuh besar dia juga mengerti tugas orangtuanya bekerja," ucap Mitra Damayanti ketika ditemui Kantor Berita Antara di lantai 3 gedung Bank Kalsel di Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin, Senin (11/11).
Menurut wanita yang kerap disapa Mitra ini, dukungan keluarga sangat penting agar dirinya bisa bekerja hingga berada di posisi sekarang yaitu Head of Supporting Group, sebuah puncak karir tertinggi sebagai pegawai di Bank Kalsel.
"Kalau suami kebetulan juga berprofesi sama di bank, jadi alhamdulilah sangat mengerti. Yang penting komunikasi, segala sesuatunya harus atas izin suami agar bekerja jadi barokah dan tidak terjadi gesekan kesalahpahaman," tutur istri dari Noor Ikhwani ini.
Dalam bekerja, Mitra punya prinsip totalitas, sehingga segala sesuatu yang menjadi tugasnya harus dikerjakan secara sungguh-sungguh alias total. Karena menurut dia, untuk menjadi orang sukses tidak bisa setengah-setengah.
Untuk itulah, diakuinya urusan pribadi atau keluarga lebih banyak mengalah alias dikorbankan jika sudah di hadapkan dengan tugas pekerjaan di kantor.
"Jadi kalau ada waktu libur meski hanya satu hari di akhir pekan misalnya, benar-benar saya manfaatkan untuk quality time bersama keluarga," bebernya.
Berkat totalitasnya itu jualah, Mitra dapat merengkuh puncak karir tertinggi di Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan. Apalagi dia sekarang wanita satu-satunya di antara pucuk pimpinan Bank Kalsel lainnya.
Tentu sebuah pencapaian yang tak mudah, mengingat Mitra memulai karir dari bawah sebagai Teller bank pada tahun 1993 silam.
"Kala itu ada pengumuman penerimaan di Bank BPD (sekarang Bank Kalsel). Kemudian saya melamar dan alhamdulilah lulus tes diterima dan ditugaskan jadi Teller," ungkap Mitra, menceritakan awal mula sejarah dia bergabung di Bank Kalsel dulu.
Bahkan dengan kesibukannya bekerja, Mitra rela meninggalkan studinya di Program S1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat pada semester ketiga. Kemudian selang beberapa waktu, dia melanjutkan kuliah dan berhasil meraih Sarjana Ekonomi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nasional (Stienas) Banjarmasin.
Suka duka pun telah dialami wanita kelahiran Jakarta dari keturunan ayah asal Sampit, Kalimantan Tengah dan ibu Banjarmasin, Kalimantan Selatan ini.
Pengalaman paling tidak mengenakkan tentunya ketika harus mengganti uang jika terjadi selisih antara fisik uang dan angka nominal atau saldo yang ada di sistem.
"Jika terjadi selisih kurang teller bank wajib mengganti dananya. Kadang kita ada saatnya dalam kondisi lelah jadi tidak fokus dan sebagainya, sehingga terjadi kesalahan penghitungan," kata Mitra.
Sebagai bidang usaha penjual jasa, kata Mitra, seorang pegawai bank juga harus selalu terlihat menyenangkan dengan senyum ceria dan hangat kepada nasabah.
"Jadi bagaimana kita bisa mengatur emosi kita. Urusan pribadi tidak boleh dibawa ke pekerjaan. Prinsipnya, kondisi kita yang lagi ada masalah jangan sampai mengurangi kualitas pelayanan. Kita juga harus disiplin betul, tidak bisa suka-suka misalnya tidak turun," timpalnya.
Menurut Mitra, bekerja di bank juga harus tahan banting. Pulang hingga larut malam lantaran proses hitung saldo akhir hari di bank harus diselesaikan perharinya. Belum lagi menyelesaikan proses administrasi pencairan pinjaman untuk nasabah dari yang sudah ditargetkan.
Sedangkan untuk hal yang disukainya, Mitra mengaku mempunyai banyak teman, relasi dan jaringan luas lantaran bekerja di perbankan.
Konsisten pengabdiannya di Bank Kalsel ternyata berbuah manis. Karir Mitra terus menanjak dari waktu ke waktu. Setelah lama menjadi Teller, ibu dari Flora Eka Putri Ikhwani (24) ini meningkat menjadi Pemimpin Seksi Pelayanan Nasabah, terus berlanjut menjadi Pemimpin Bagian Pelayanan Nasabah.
Kemudian dipercaya menjadi Kepala Capem Duta Mall Banjarmasin, Kepala Cabang Ahmad Yani, Kepala Cabang Pelaihari, Kepala Divisi Jaringan dan Pelayanan Cabang hingga pada September 2019 menduduki jabatan bergengsi sebagai Head of Supporting Group, sebuah puncak karir tertinggi pegawai di Bank Kalsel yang tugasnya membawahi beberapa divisi seperti IT, operation, akunting dan lainnya.
Sejumlah prestasi juga pernah ditorehkannya. Seperti 1 Best Overall Performance Service Excellent di Bank Kalsel Cabang Ahmad Yani serta Non Performing Loan (NPL) 0 untuk Cabang Ahmad Yani. Jadi selama Mitra menjabat Kepala Cabang Ahmad Yani, tidak pernah terjadi kredit macet.
26 tahun berkarir di Bank Kalsel, Mitra berharap bank kebanggaan masyarakat Banua Kalimantan Selatan itu terus tumbuh menjadi bank yang unggul di daerah dan berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai semangatnya menuju bank yang kompetitif, kuat dan kontributif.
Sedangkan kepada masyarakat, alumni SMAN 6 Banjarmasin ini berharap lebih banyak lagi yang bisa menabung di bank. Dan tentunya sebagai warga Banua Kalimantan Selatan, Bank Kalsel bisa jadi pilihan utamanya.
"Kita edukasi terus masyarakat dan juga anak-anak sekolah untuk menabung di bank. Apalagi Bank Kalsel sudah ada hampir di seluruh tingkat kecamatan di penjuru Kalimantan Selatan. Menabung di Bank Kalsel, juga berarti membantu mendorong laju pembangunan di daerah karena Bank Kalsel sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD)," pungkas peraih juara 1 Kebaya Nasional tahun 1988 dan juara 2 lomba Nanang Galuh Banjar tahun 1988 serta juara 1 Putri Ayu dan juara Favourite Putri Kampus 1990 ini.
Mitra Damayanti, totalitas bekerja rengkuh puncak karir tertinggi
Selasa, 12 November 2019 12:56 WIB
Anak kadang saya bawa ke kantor biar dia melihat pekerjaan mamanya, alhamdulilah semakin tumbuh besar dia juga mengerti tugas orangtuanya bekerja