"Para pelaku UMKM harus menguasai teknologi agar bisa mengembangkan usahanya," ungkap Boy Thohir.
Sejak menjabat Komisaris Utama di Gojek Boy menuturkan mulai termotivasi untuk lebih menguasai teknologi komunikasi mengingat kontribusinya cukup besar.
Tak hanya pengusaan teknologi pelaku UMKM juga harus bisa menjaga nama baik, reputasi serta menghasilkan produk unggulan.
"Hidup tak ada yang instan jadi harus step by step untuk bisa sukses," pesan Boy. Pembukaan Adaro Spectrapreuner 2019 ditandai pemotongan tumpeng oleh Boy Thohir bersama Bupati Tabalong Anang Syakhfiani,
Wakil Bupati Mawardi, General Manager External Relation Rizky Dartaman, Kepala Teknik Tambang Suhermono, Direktur Operasional Budi Rahman dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah.
Hadir pula anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalsel Firman Yusi dan sejumlah pejabat lingkup Pemkab Tabalong.
Manager CSR PT Adaro Indonesia Leni Marlina mengatakan kegiatan ini merupakan program unggulan untuk mewujudkan masyarakat mandiri pasca tambang.
"Kita bermitra dengan HIPMI untuk mengakomodir usaha yang sudah berjalan maupun UMKM baru," jelas Leni.
Adaro pun menyiapkan Rp100 Juta, sebagai tambahan modal bagi UMKM unggulan hasil seleksi kompetisi yang dilaksanakan 11 sampai 16 Nopember 2019.
Bupati Tabalong Anang Syakhfiani menyampaikan apresiasinya atas dukungan nyata PT Adaro Indonesia menciptakan wirausaha baru.
"Kita berhasil merealisasikan 6.450 tenaga terampil termasuk wirausaha baru dan lima tahun ke depan target ciptakan 10.000 usaha baru," jelas Anang.
Selanjutnya perwakilan UMKM yang mengikuti Adaro Spectrapreuner 2019 membacakan ikrar salah satunya menjadi pengusaha untuk masyarakat dan kemanusian serta menjaga kelestarian lingkungan.
Termasuk meningkatkan kerjasama efektif dan saling membantu antar sesama pengusaha muda dalam pengembangan bisnis.
