Barabai (ANTARA) - Menjelang peringatan Hari Jadi Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) ke 60 tahun ini, logo hari jadi dilaunchingkan secara resmi oleh Bupati HST, H A Chairansyah, Senin (28/10) di Lapangan Dwi Warna Barabai.
Bupati melalui Kepala Bagian Humas Setda HST, M Ramadlan menuturkan, bahwa logo Hari Jadi HST ke-60 tersebut merupakan hasil interpretasi dari beberapa hal yang telah terjadi di Kabupaten HST mulai dari aspek geografis, biologis serta sosiologis masyarakat.
Baca juga: Sekda Tamzil buka rakor pemaparan data IDM
"Secara besar pembagian beberapa aspek tersebut dapat dilihat secara jelas dari karateristik yang muncul dalam setiap angka-angka dari angka 6 dan 0 sendiri," terangnya.
Dijelaskan Kabag Humas, penggabungan angka 6 dan 0 menyatu melambangkan asas kebersamaan dalam bekerja dan sesuatu yang dirasa mendatangkan kebaikan menghendaki untuk dibicarakan dan dievaluasi dengan mengadakan musyawarah antara pejabat-pejabat pemerintah dengan habaib dan ulama, serta elemen masyarakat (diikat satu rasa), yang diharapkan dapat mencapai target sesuai dengan visi dan misi.
Baca juga: Faqih mengaku kecewa terhadap proses pemilihan Cawabup HST, ini alasannya
"Penggunaan warna emas di dalam angka 6 dan 0 dikarenakan angka 60 identik dengan usia emas. HST telah memasuki masa yang sangat penting dalam keberadaannya sebagai sebuah daerah otonom. Harapannya usia ke 60 tahun ini pemerintah ataupun kepemimpinan yang ada bersama lapisan masyarakat HST harus lebih peduli, bersahaja, religius, berwawasan, bersinergi serta berkontribusi untuk mencapai kemakmuran yang merata di semua lini," jelas Ramadlan.
Gambar buah padi yang ada di lingkaran angka 6, terangnya lagi melambangkan sumber penghidupan rakyat dan juga memberikan kesan kepada pribadi yang sopan santun, tidak gembar gembor tetapi bekerja dan berhasil, seperti ibarat ilmu padi makin tua makin merunduk.
Baca juga: Warga HST ini dilaporkan istrinya karena ketahuan cabuli anak di bawah umur
"Sedang 3 garis putih yang ada di batang angka 6 merupakan simbol tiga wilayah kewedanan bersatu membentuk satu wilayah Kabupaten HST," pungkasnya.
Katanya lagi, dengan adanya burung anggang sebagai ornamen tambahan yang berada di dalam lingkaran angka 0 dimaksudkan untuk mewakili simbol dari tugu selamat datang (tugu burung anggang) yang jadi ikon kota Barabai.
Baca juga: LSM, OKP dan PDIP HST siap kawal Berry hingga pelantikan wabup
Lebih lanjut Ramadlan menjelaskan, gambar gunung berwarna hijau melambangkan komitmen yang kuat bersama seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga lingkungan, dan menjadikan Barabai kota yang hijau, serta menjaga kelestarian Meratus yang merupakan kebanggaan dan sumber kehidupan masyarakat HST.
"Tulisan Banuaku Maju, Bungas Hampai ka Buncu merupakan tema hari jadi ke 60 Tahun 2019 ini. Yang bermakna ungkapan dan penyemangat serta harapan bersama akan terciptanya pemerataan pembangunan dalam segala bidang ke pelosok-pelosok desa.
Baca juga: Bupati HST panen perdana ikan pepuyu di desa Walatung
Harapan ini yang akan disampaikan melalui semboyan. Bahwa kemajuan dalam segala bidang terutama kesejahteraan, pendidikan, kesehatan serta sarana dan prasarana infrastruktur harus terpenuhi di seluruh lapisan masyarakat hingga yang berada di desa-desa yang masih terpencil dan sangat terpencil," tuturnya.
Terakhir, Ramadlan menghimbau kepada seluruh masyarakat HST untuk bersama-sama memeriahkan peringatan Hari Jadi ke-60.
"Hari jadi kabupaten merupakan milik seluruh masyarakat HST, untuk itu mari kita bersama-sama menyambut momentum ini untuk memeriahkannya baik itu dengan membersihkan lingkungan masing-masing, pemasangan bendera ataupun memasang lampu-lampu hias," himbaunya.
Baca juga: Inilah barang bukti hasil tindak kejahatan yang dimusnahkan Kejari HST
Baca juga: Inilah enam pelaku narkoba yang dibekuk Polres HST pada Operasi Antik Intan 2019
Logo Hari Jadi Ke 60 Kabupaten HST diluncurkan
Kamis, 31 Oktober 2019 10:53 WIB
Penggunaan warna emas di dalam angka 6 dan 0 dikarenakan angka 60 identik dengan usia emas. HST telah memasuki masa yang sangat penting dalam keberadaannya sebagai sebuah daerah otonom