Oleh Rusmanadi
Tanjung, (Antaranews Kalsel) - Dari hasil deteksi Citra Satelit National "Oceanic Atmospheric Administration (NOAA)" di Tabalong, Kalimantan Selatan selam Juni 2013 ditemukan tiga titik api.
Masing-masing di Desa Lano Kecamatan Jaro, Desa Maburai Kecamatan Murung Pudak dan Desa Santuun Kecamatan Muara Uya, jelas petugas polisi hutan, Dinas Kehutanan Tabalong, Yandi Sa`ban, di Tanjung, Jumat.
Dibanding tahun lalu, jumlah titik api memang cukup kecil mengingat hujan masih turun di sejumlah wilayah Tabalong khususnya utara yang potensi kawasan hutan dan lahannya tinggi.
"Selain di wilayah Tabalong, dua titik api juga ditemukan di kabupaten tetangga, Barito Timur (Kalimantan Tengah)," jelas Yandi.
Meski jumlah titik api yang terdeteksi citra satelit cukup kecil namun kegiatan perlindungan hutan baik patroli maupun razia kayu liar tetap digiatkan khususnya di daerah rawan perambahan hutan dan pembakaran lahan.
Luas kawasan hutan di Tabalong mencapai 230 ribu hektare mencakup fungsi kawasan hutan yakni hutan lindung, hutan produksi dan hutan konservasi.
Yandi menambahkan saat ini UPT Perlindungan Hutan, Dinas Kehutanan Tabalong hanya memiliki 5 polisi hutan sementara jumlah kawasan hutannya mencapai 65 persen dari luas kabupaten Tabalong.
Karena itu untuk menunjang kegiatan pengamanan hutan, perlu penambahan personil polisi hutan termasuk sarana mobil patroli.
"Dalam rekrutmen CPNS kami berharap formasi untuk polisi hutan bisa ditambah, tahun lalu hanya ada penambahan sato orang sementara luas luas kawasan hutan yang harus diawasi mencapai 230 ribu hektare," tambahnya.