Kepala Dinas Kehutanan Kotabaru Rurin, melalui Kasi Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Akay Hikayat, di Kotabaru, Rabu mengatakan, lima titik api tersebut ditemukan di Sungai Durian dua titik, pada Area Penggunaan Lain (APL), satu titik di Pamukan Utara pada daerah APL.
"Dan satu titik pada Hutan Lindung di Kecamatan Hampang Hutan, dan satu titik di kawasan hutan produksi di Kecamatan Kelumpang Utara," jelasnya.
Data tersebut didapatkan dari pantauan satelit Citra Satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), dari Posko Pengendalian Kebakaran Hutan (Dalkarhut) Provinsi Kalimantan Selatan.
Dikatakan, kebakaran lahan masih saja terjadi pada APL di daerah Pulaulaut Barat,
Sungai Durian dan Kelumpang Utara.
"Bahkan kami juga melihat langsung ada sekitar dua hektare lahan di daerah Pulaulaut Barat terbakar, tidak menutup kemungkinan lahan tersebut dibakar oleh warga sebagai cara membersihkan lahan," ujar dia.
Sebelumnya, Kota Banjarmasin pada Senin (17/8) hingga siang hari mulai diselimuti asap kebakaran hutan meski kondisinya masih tipis.
"Ya, mulai hari ini (17/8) asap tipis terlihat menyelimuti kota kita. Akan dilihat satu atau dua hari ini kalau terus menebal akan dilakukan pengukuran kualitas udara," ujar
Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kota Banjarmasin Hamdi.
Hamdi menyatakan, asap yang datang ini diyakini akibat terjadinya kebakaran hutan, sehingga dia memperingatkan masyarakat untuk menggunakan masker, meski di dalam rumah.
Menurut dia, udara di Banjarmasin mulai tercium kurang mengenakkan dengan adanya asap menyerbu kota ini, ditambah kandungan debu akibat musim kemarau.