Amuntai (ANTARA) - Kepala Unit pelaksana teknis balai latihan kerja Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan H Soleh tak menjamin bahwa peserta yang ikut pelatihan di balai besar diluar daerah, bisa langsung kerja saat pulang kampung.
"Ada alumni pelatihan kerja yang masih menganggur hingga saat ini, meski sudah ikut pelatihan kerja di luar daerah,"ujar Soleh di Amuntai, senin.
Padahal, kata Soleh, peserta pelatihan di balai besar latihan kerja sudah memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik dibanding peserta yang hanya ikut pelatihan di balai kerja dikabupaten/kota.
"Terpulang kembali kepada peserta latihan kerja apakah bisa secara mandiri membuka usaha," kata Soleh.
Soleh mengatakan, pihak UPT BLK memang tidak bisa membantu modal dan peralatan kerja sebagaimana bantuan bagi kelompok usaha kerajinan yang bisa mendapatkan fasilitas pinjaman kredit dari perbankan.
Adapun jika alumni pelatihan kerja dari UPT BLK harus memiliki jaminan atau agunan jika ingin mengajukan pinjaman kredit ke bank.
"Kami juga terkendala anggaran dan jumlah petugas untuk melakukan monitoring dan pendampingan usaha dari alumni peserta pelatihan," ungkapnya.
Namun Soleh meminta para alumni pelatihan kerja bisa membikin Group Whatapps (WA) untuk bisa saling berbagi nformasi, pengalaman dan saling dukung
Melalui group WA bagi peserta yang sudah bekerja atau membuka usaha sendiri bisa diketahui, demikian pula bagi yang belum kerja.
Ia berharap alumni pelatihan bisa mengumpulkan modal usaha dengan menjalani usaha kecil-kecilan dulu atau ikut bekerja dengan orang lain.
"Jika uang hasil usaha terkumpul bisa mengembangkan usaha lebih besar lagi," katanya.
Menghadiri pembukaan pelatihan kerja di Desa Tambalang Kecil Kecamatan Sungai Pandan, Soleh mengatakan tahun ini BLK memiliki dua paket pelatihan yang diselenggarakan langsung di desa.
Pelatihan digelar dikecamatan Haur Gading untuk para santri di pondok pesantren, sedangkan satunya di kecamatan sungai pandam bagi masyarakat umum, sehingga pelatihan kerja di BLK tidak hanya di 'cicipi' warga diwilayah perkotaan dan sekitarnya, tapi juga warga pedesaan.