Jakarta (ANTARA) - Indonesia akan mengirimkan wakilnya ke acara tahunan yang menampilkan proyek animasi terbaik di Asia, "Asian Animation Summit (AAS) 2019" di Seoul, Korea Selatan pada 20-22 November mendatang.
"Ada lima project yang akan ikut serta dari 60 project," ujar Ketua Asosiasi Industri Animasi dan Kreatif Indonesia (AINAKI) Daryl Wilson di Jakarta, Sabtu.
Para kreator dari kelima proyek animasi itu akan menjalani tiga tahap mentoring dari para ahli yang berpengalaman, tentang ide, bisnis dan presentasi.
"Kami persiapkan mereka, agar produser bisa tertarik dengan ide mereka," tutur Daryl.
Dalam kesempatan itu, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf menilai animasi Indonesia berpotensi berkembang meski terkendala berbagai hal salah satunya modal.
Pada 2017, salah satu subsektor prioritas Bekraf itu tumbuh sekitar 10,30 persen.
"Potensi animasi menjanjikan. Indonesia menjadi negara kedua rujukan pelaku industri animasi setelah China. Animasi termasuk prioritas untuk dikembangkan karena potensi luar biasa, minatnya luar biasa," ujar Triawan.
Selain modal, hal lain yang menjadi hambatan adalah belum tersedianya sarana kolaborasi dan interaksi antar-pemangku kepentingan (stakeholder) animasi nasional, serta kurangnya ajang kreasi publik animasi.
Menurut Triawan, untuk meminimalisasi berbagai faktor penghambat itu, Bekraf menyelenggarakan Bekraf Animation Conference (BEACON), sebagai ajang bagi ekosistem animasi membangun jejaring bisnis antar individu, rumah produksi animasi dengan agensi maupun investor.