Karawang (ANTARA) - Sejumlah nelayan di wilayah pesisir utara Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengeluhkan sepinya tangkapan ikan setelah peristiwa tumpahnya minyak mentah yang berasal dari kegiatan eksplorasi Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) di perairan Karawang.
"Sejak kejadian itu, tangkapan sepi. Air lautnya bercampur minyak. Ikannya ada yang mati," kata Mistam, seorang nelayan di wilayah pesisir utara Karawang, Selasa.
Ia mengatakan, sekarang ini cuaca buruk bagi nelayan, karena pada musim angin timur seperti saat ini mengakibatkan tangkapan ikan menurun.
Di tengah kondisi cuaca buruk, kata dia, terjadi kebocoran minyak mentah milik Pertamina di perairan utara Karawang. Sehingga tangkapan ikan nelayan semakin menurun.
Baca juga: Nelayan di Kecamatan LAU dapat bantuan 10 ribu bibit ikan toman
"Ada iya, ikannya pada mati. Kalau memaksakan melaut, tekor karena tangkapan sedikit," katanya.
Sementara itu, sejak beberapa hari terakhir kondisi air laut di wilayah perairan utara Karawang terkontaminasi dengan minyak mentah milik dari kegiatan eksplorasi PHEONWJ di lepas pantai Cilamaya.
Akibat bercampurnya air laut dengan minyak mentah, kondisi bibir pantai di wilayah perairan utara Karawang jadi menghitam. Bahkan terlihat gumpalan-gumpalan hitam karena minyak mentah bercampur dengan pasir.
Baca juga: SPBN di Kotabaru stop penjualan BBM
Ifki Sukarya, Vice President Relation PHE ONWJ menyampaikan kalau saat ini sejumlah warga sedang berupaya membersihkan pantai dari ceceran minyak mentah.
"Gumpalan minyak mentah yang bercampur dengan pasir itu dikumpulkan dengan menggunakan karung secara manual. Nantinya dimusnahkan di PPLI Bogor," kata dia.
Baca juga: Nelayan Kotabaru tak dapat BBM bersubsidi