Jakarta (ANTARA) - Startup pembuat komik daring atau webtoon asal Korea Selatan, Kenaz, berkolaborasi dengan perusahaan animasi Indonesia, Show Enterprise, membuat Webtoon Institute.
"Kenaz adalah penyedia webtoon terbesar di Korea. Kami akan membuat Webtoon Institute, kami akan melatih mereka menjadi kreator, penulis atau desainer," ujar CEO Show Enterprise, Seung Hyun Oh, usai penandatanganan MoU dalam Indonesia-Korea Startup Demo Day di Jakarta, Kamis.
Meski Kenaz baru berdiri 2018, startup tersebut memproduksi hingga 100 webtoon. Menurut Oh, webtoon kini memiliki pasar yang sangat besar. Dia menyebut, pendapatan pada kuartal pertama Kakao Webtoon di Korea mencapai 70 juta dolar AS.
Baca juga: Menantikan mekarnya industri kreatif
"Dan, sekarang pasar Webtoon sangat besar di Indonesia. Kita baru saja memulainya, karena sebelumnya sistem pembayaran belum siap, tapi sekarang ada Gopay, OVO, DANA, di pasar ini," kata Oh.
Lebih lanjut, Oh mengatakan akan melatih mereka yang memiliki talenta dalam bidang menggambar dan menulis untuk membuat konten webtoon dan memasarkan produk mereka tidak hanya di pasar Indonesia, tetapi juga pasar Korea.
"Mereka bisa saja amatir, atau profesional, untuk siapa saja, fresh graduate atau siswa. Semua orang yang punya bakat dan minta. Kami mencari talenta," ujar Oh.
Program Webtoon Institute akan mulai berjalan pada Oktober dengan menggandeng Co Hive 101 sebagai penyedia tempat. Produser Kenaz, para pembuat webtoon asal Korea Selatan, akan didatangkan untuk melatih partisipan program.
Nantinya, partisipan terbaik akan diterbangkan ke Korea dan akan mendapat pelatihan lebih lanjur dari Kenaz untuk menjadi kreator Webtoon.
Baca juga: Komik Juki jalan-jalan nusantara kenalkan keindahan Belitung
Meski saat ini baru setengah dari pengguna aktif bulanan yang berbayar, Oh optimistis webtoon akan berkembang di Indonesia.
"Berbeda dari drama, di webtoon pengguna bisa melihat episode baru dari judul yang baru juga setiap hari. Tidak hanya itu, drama lebih berat didistribusikan, sementara webtoon tidak terlalu berat dari sisi harga dan proses distribusi," ujar Oh.
Indonesia-Korea Startup Demo Day merupakan hasil kolaborasi Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bersama dengan Korea Interntional Trade Association (KITA), Korea Creative Content Agency (KOCCA), Korea Internet & Security Agency (KISA) dan Korea SMEs and Startups Agency (KOSME).
Sebanyak 26 perusahaan rintisan atau startup, yang terdiri dari 11 startup Indonesia dan 15 startup Korea, mengikuti Indonesia-Korea Startup Demo Day 2019 untuk mendapatkan pendanaan sekaligus kesempatan membangun jaringan.
Selain presentasi di hadapan investor, beberapa startup Korea juga melakukan penandatanganan MoU dengan partner perusahaan Indonesia. Selain perusahaan animasi Show Entertainment dengan Kenaz, ada pula studio animasi Enspire yang menjalin kolaborasi dengan ANYZAC.
Baca juga: Komikus Rumiko Takahashi menangi festival komik Prancis