Jakarta (ANTARA) - Pengurus Masjid Istiqlal Jakarta Pusat mendistribusikan 18,5 ton beras zakat fitrah kepada ribuan mustahiq atau penerima zakat yang datang ke Masjid Istiqlal pada Selasa sore.
"Hari ini kita bagikan 18,5 ton beras bagi masyarakat yang membutuhkan," ujar Kepala Humas dan Protokol Masjid Istiqlal Abu Hurairah Abdul Salam ditemui di Masjid Istiqlal.
Masjid Istiqlal menerima zakat fitrah dalam bentuk beras 3,5 liter atau uang sebesar Rp50.000. Pembayaran zakat di Istiqlal dibuka sejak tanggal 1 Ramadhan hingga Selasa pukul 22.00 WIB.
Abu mengatakan setiap orang akan mendapatkan lima kilogram beras. Diperkirakan, 2.000 mustahiq memenuhi Masjid Istiqlal untuk mendapatkan beras zakat fitrah.
Sementara untuk zakat fitrah dalam bentuk uang, pengelola zakat menerima sekitar Rp200 juta hingga pukul 17.00 WIB. Apabila digabung dengan zakat mal, fidiah, kafarat, infaq dan sedekah jumlahnya mencapai Rp500 juta.
"Distribusi dibagi dua bagian, pertama lewat lembaga-lembaga seperti rumah yatim, panti jompo, masjid-masjid sekitar Istiqlal itu kemarin (Senin), sekarang perorangan," kata dia.
Menurut Abu, animo masyarakat dalam membayar zakat pada tahun ini mengalami perubahan pola. Tahun 2018 lalu, penerimaan zakat fitrah banyak dalam bentuk uang yang mencapai sekitar Rp400 juta, sementara tahun ini lebih didominasi oleh beras.
"Tahun kemarin dalam bentuk uang Rp400 juta untuk zakat fitrah, sekarang Rp200 (juta) lebih lah. Tahun kemarin kebanyakan uang, tahun ini lebih banyak beras jadi ga terlalu merepotkan juga," kata dia.
Uang zakat fitrah yang terkumpul sebesar Rp200 juta itu, nantinya akan diganti ke bentuk beras
Di sisi lain, para mustahiq telah berbondong-bondong datang ke Istiqlal sejak pukul 15.00 WIB, sementara zakat fitrah dibagikan sebelum hingga setelah buka puasa.