Ambon (ANTARA) -
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) diminta legislator Maluku memperhatikan anak daerah agar bisa direkrut juga sebagai anak buah kapal (ABK) di atas kapal-kapal milik PT. Pelni yang sselama ini menyinggahi pelabuhan pada berbagai pulau di Maluku.
"Minimal ada perhatian Kemenhub untuk lebih memrioritaskan putra-putri Maluku agar bisa bekerja di kapal-kapal milik PT. Pelni," kata anggota komisi C DPRD Maluku, Holy Supit di Ambon, Selasa.
Ia mengatakan bahwa banyak kapal milik pemerintah pusat yang ditangani oleh PT Pelni yang mempekerjakan orang dari luar Maluku, meski pun kapal-kapal tersebut melayari sejumlah rute antarpulau di daerah ini.
Menurut dia, kearifan lokal juga sangat diperlukan dalam menyelaraskan ketimpangan perekrutan anak daerah melalui keterlibatan mereka yang diangkat menjadi ABK kapal Pelni.
"Kita sudah sampaikan kepada Kemenhub ketika menyampaikan aspirasi masyarakat beberapa waktu lalu," ujar Holy.
Dikatakannya, DPRD dalam penyampaian aspirasi meminta kalau bisa ada perimbangan juga terkait dengan perekrutan ABK dengan merangkul anak-anak Maluku yang selama ini mengenyam pendidikan di bangku sekolah pelayaran.
Dia mengaku kecewa, jika permintaan tersebut tidak dapat dipenuhi oleh Kemenhub, dan sungguh aneh kalau laut menjadi kebanggaan masyarakat di daerah ini tetapi anak Maluku hanya menjadi penonton.
Saat menyampaikan aspirasi tersebut, pihak Kemenhub berjanji akan berkoordinasi dengan PT. Pelni untuk membuka lowongan penerimaan ABK agar anak-anak Maluku lulusan sekolah pelayaran di luar daerah nantinya dapat direkrut sebagai ABK sesuai dengan disiplin ilmu yang dimilikinya.
"Menurut Kemenhub, mereka akan berkoordinasi dengan Pelni agar segera membuka lowongan penerimaan ABK khusus bagi rekrutan anak daerah sehingga pemenuhan kearifan lokal dapat diseimbangkan lewat rekrutan tersebut," katanya.