Banjarmasin (ANTARA) - Direktur Lalu Lintas Polda Kalimantan Selatan Kombes Pol Muji Ediyanto mengingatkan kepada petugas yang terlibat dalam Operasi Kepolisian Terpusat Ketupat Intan 2019 agar mengedepankan sikap humanis guna menghindari antipati masyarakat.
"Ketupat ini operasi kemanusiaan, jadi tidak ada tilang. Fokus kita mengamankan pemudik agar selamat sampai ke tujuan," kata Muji di Banjarmasin, Kamis.
Hal itu disampaikannya saat memimpin apel pagi yang dihadiri personel gabungan yang terlibat dalam Operasi Ketupat.
"Keberadaan personel di lapangan guna kelancaran arus mudik. Anggota diminta tetap waspada dan siap siaga menyikapi dinamika situasi di jalan raya yang akan dipenuhi pemudik baik roda dua maupun roda empat," jelas Muji.
Operasi dalam rangka pengamanan dan pelayanan Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah itu akan berlangsung selama 13 hari mulai 29 Mei sampai 10 Juni 2019.
Polri dibantu TNI dan instansi terkait lainnya serta berbagai komponen masyarakat akan bahu membahu bersinergi mewujudkan keamanan dan ketertiban wilayah serta kelancaran arus kendaraan.
"Kita juga berupaya menekan fatalitas akibat kecelakaan, jadi diingatkan agar pemudik jalur darat untuk memperhatikan faktor keselamatan dengan mematuhi aturan berlalu lintas dan waspada di jalur-jalur rawan kecelakaan," tandas Muji.
Adapun rest area yang bisa dimanfaatkan pemudik untuk beristirahat tersedia di semua pos pengamanan dan pos pelayanan yang didirikan jajaran Polres di sepanjang jalur mudik dari Banjarmasin arah Kalimantan Tengah di Kabupaten Barito Kuala serta arah menuju kawasan Hulu Sungai dan juga pesisir di Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kotabaru.
Dalam Operasi Ketupat berdiri 24 Pos Pengamanan, 19 Pos Pelayanan, 28 rest area di luar pos Operasi Ketupat.
Adapun daerah rawan kecelakaan lalu lintas yang perlu diwaspadai pemudik terdapat 54 lokasi dan rawan macet 25 lokasi.
Polda Kalsel mengedepankan sikap humanis dalam operasi ketupat
Kamis, 30 Mei 2019 20:08 WIB